Dilaporkan Bagi-bagi Beras, Danny Pomanto Diperiksa Polisi

Calon Wali Kota Makassar nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto diperiksa penyidik Polrestabes Makassar. Ini kasusnya
Calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto saat ditemui di rumahnya setelah menjalani pemeriksaan di Mapolrestabes Makassar, Senin 19 Oktober 22020. (Foto: Tagar/Muhammad Ilham)

Makassar - Calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto memenuhi panggilan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar terkait laporan Bawaslu Makassar dugaan politik uang dengan modus membagi-bagikan Sembako yang videonya viral di media sosial khususnya di Kota Makassar, Senin 19 Oktober 2020.

Danny Pomanto sapaan akrab Moh Ramdhan Pomanto itu mendatangi Polrestabes Makassar untuk memberikan keterangan di hadapan penyidik dengan dicecar 18 pertanyaan.

Pemeriksaan itu adalah pemeriksaan sebagai saksi, dimana ada peristiwa hukum di dalamnya.

Sementara, diluar Mapolrestabes Makassar ratusan simpatisan dan pendukung Paslon nomor urut 1 ini menanti pemeriksaan DP.

Laporan tersebut diproses di pihak kepolisian setelah tim hukum Paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman Bando melaporkan ke pihak Bawaslu Makassar terkait dugaan politik uang dengan modus membagi-bagikan beras terhadap warga Tamajene, Kelurahan Karuwisi Utara, RT 03, RW 07, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar, Sulsel.

Tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) langsung melakukan penyelidikan dan hasil gelar perkaranya kemudian ditemukan adanya indikasi pelanggar tindak pidana Pemilu sehingga dilaporkan ke pihak kepolisian.

Menurut Danny Pomanto pemanggilan dirinya di Polrestabes Makassar untuk memberikan keterangan soal laporan adanya dugaan bagi-bagi beras yang viral media sosial.

"Pemeriksaan itu adalah pemeriksaan sebagai saksi, dimana ada peristiwa hukum di dalamnya. Saya mendapatkan 18 pertanyaan dari penyidik," kata DP saat ditemui di kediamannya.

Eks Wali Kota Makassar periode 2014-2019 ini menyampaikan bahwa dirinya langsung menyuruh tim hukumnya untuk mencari tahu kebenaran video tersebut.

Bahkan, DP membantah kalau spanduk yang ada di dalam video itu, bukanlah miliknya dan pihaknya tidak pernah ada kegiatan untuk membagi-bagikan beras.

Pasalnya, desainnya sangat jauh berbeda yang didaftarkan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar. Selain itu, kata Danny tim pemenangan pasangan ADAMA semuanya telah didaftarkan ke KPU Makassar.

"Spanduk itu kan, bukan format saya. Terus orang-orang yang menurunkan beras itu pakai rompi tertentu milik salah satu kandidat. Sebelumnya ada bagi-bagi beras di kokolojia, sangat jelas pakai rompi ini," ungkapnya.

Danny Pomanto pun meminta kepada seluruh kandidat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar untuk bersama-sama menjaga keamanan Kota Makassar selama tahapan Pilkada.

"Mari kita sama-sama bertarung gagasan dan masyarakat kita sudah cerdas," katanya.

Diketahui, Pilkada Makassar tahun 2020 ini terdiri dari empat pasangan calon. Dimana nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati (ADAMA), nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) dan nomor urut 4, Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (IMUN).

Sebelumnya, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut satu, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati (ADAMA) dilaporkan ke pihak kepolisian, lantaran diduga terlibat praktek politik uang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020.

Laporan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Makassar diduga melanggar aturan Pilkada dengan melakukan praktek money politik bermodus pemberian Sembako kepada masyarakat.

Pelaporan kasus dugaan money politik ini berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan Tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) pada Senin 12 Oktober lalu. Sehingga pihak Bawaslu Makassar melaporkan ke Polrestabes Makassar. []

Berita terkait
Langgar Protokol Kesehatan, Pilkada Makassar Bisa Ditunda
Pilkada serentah tahun 2020 diusulkan ditunda oleh Pj Wali Kota Makassar Rudi Djamaluddin. Ini alasannya.
Cakada Pilkada Majene Periksa Kesehatan di PCC Makassar
Calon Bupati petahana Kabupaten Majene, Sulawesi Barat Fahmi Massiara menghadiri tes kesehatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.
2.000 Polisi Kawal Pilkada di Makassar
Polrestabes Makassar menerjunkan ribuan personel untuk mengawal pelaksanaan Pilkada di Kota Makassar,
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.