Aceh Besar – Kepala Ombudsman RI Aceh, Taqwaddin, mengatakan pihaknya menemukan tidak adanya seorang pun guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Kepala sekolah yang hadir saat jam belajar, sewaktu melakukan kunjungan investigasi ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Pulo Aceh.
"Padahal jumlah guru PNS di sekolah tersebut mencapai 13 orang. Saat tim datang, siswa sedang tidak berada dalam kelas, sebagian sudah pulang pada pukul 11.00 WIB. Hal ini sungguh memprihatinkan,” kata Taqwaddin di Aceh, Jumat, 11 Oktober 2019.
Saat tim datang, siswa sedang tidak berada dalam kelas.
Diketahui, SMA tersebut memiliki 88 orang siswa yang berasal dari 12 desa di Pulo Breuh, Kepulauan Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Baca juga: Didi Kempot Beri Pesan Soal Pendidikan ke Sobat Ambyar
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh melakukan investigasi pelayanan pendidikan di Pulo Aceh, Aceh Besar, pada 8 - 9 Oktober 2019.
Investigasi tersebut dilakukan karena adanya informasi dari sejumlah masyarakat yang mengadukan buruknya pelayanan publik di Pulau Aceh.
Terkait dengan hasil temuan tersebut, Taqwaddin menyampaikan keprihatinan dan kekecewaannya terhadap kondisi pelayanan publik di Pulau Aceh.
"Saya sangat prihatin dan kecewa atas pelayanan seperti itu. Ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan sampaikan hasil investigasi ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan juga ke Bupati Aceh Besar," katanya.
Menurut Taqwaddin, saat beberapa tokoh masyarakat yang diwawancarai menyampaikan bahwa ada guru yang jarang datang ke Pulo Aceh. Padahal fasilitas rumah dinas disediakan oleh Pemkab Aceh Besar.
"Para tokoh masyarakat menginginkan anak-anak pulau bisa mendapatkan pendidikan yang baik," kata Taqwaddin.
Taqwaddin berharap dari hasil investigasi ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Aceh dan juga Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. []
