Diksi KAMI Hari Ini Tak Pas, Mari Bangun Kalimat KITA

Maman Imanulhaq merespon anggapan gerakan KITA merupakan aksi reaktif atas terbentuknya KAMI yang dideklarasikan Din Syamsuddin.
Anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jakarta - Koordinator Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), Maman Imanulhaq merespon anggapan gerakannya merupakan aksi reaktif atas terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dideklarasikan Din Syamsuddin.

"Kita menyerahkan itu kepada publik, pada netizen. Tetapi yang pasti, pertama, itu kita menghargai juga upaya dari Pak Din Syamsuddin dan kawan-kawan untuk mengkritisi pemerintahan ini," ujar Maman dikutip dari channel YouTube TagarTV, Jumat, 21 Agustus 2020.

Tiba-tiba ada orang yang menyuarakan narasi keterbelahan, narasi dendam, narasi kehausan kekuasaan, narasi orang yang sakit hati, dan lain sebagainya

Kendati begitu, Maman menyampaikan, kritik tersebut harus argumentatif dan konstruktif, bukan kritik dari kelompok-kelompok yang terlihat ingin melakukan delegimitasi terhadap pemerintahan.

"Kami ingin melihat sosok-sosok kaya Pak Gatot, Pak Din Syamsuddin adalah sosok negarawan. Sudah cukuplah waktu pilpres kemarin. Dendam keterbelahan itu memunculkan friksi," ucapnya.

Selanjutnya, Maman menuturkan saat ini masyarakat harus bersama-sama dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tak hanya itu, menurut dia semua pihak harus bergandengan dalam memberikan masukan yang konstruktif kepada pemerintah.

"Bagaimana kita bisa keluar dari pandemi ini dan juga keluar kalau nanti terjadi resesi ekonomi. Sehingga menurut saya, diksi 'kami' pada hari ini tidak pas. Kita ingin kalimat yang kita bangun adalah 'kita' dan gerakan moral dan kesadaran ini akan terus bergaung," katanya.

Maman mencontohkan, di tanggal 26 Agustus 2020 nanti, pihaknya akan hadir di Medan untuk merilis lagu berjudul 'Kita Indonesia'. Lalu, dia juga menyebut akan berkunjung ke Jogjakarta, di mana terdapat para koreografer tari yang akan menunjukkan kembali tentang keindonesiaan.

"KITA-pun di Sukabumi akan ada panen raya. KITA datang di beberapa tempat termasuk di Bali untuk melakukan mengheningkan cipta," tuturnya.

Dia berpendapat, gerakan tersebut adalah gerakan moral, gerakan kesadaran, gerakan publik, dan gerakan sosial. Menurutnya, siapapun boleh berpartisipasi dalam gerakan tersebut.

"Jangan sampai ada kesan bahwa di saat ada orang yang bekerja keras, di saat ada orang yang membutuhkan kembali kebesaran jiwa kita untuk bersatu, tiba-tiba ada orang yang menyuarakan narasi keterbelahan, narasi dendam, narasi kehausan kekuasaan, narasi orang yang sakit hati, dan lain sebagainya," ujar dia.

Diketahui, eks relawan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin mendeklarasikan KITA di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 19 Agustus 2020. Sementara, KAMI menggelar deklarasi di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Agustus 2020.

Dalam deklarasi KAMI tersebut, turut hadir para tokoh, yakni Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Titiek Soeharto, Bachtiar Chamsyah, Rochmat Wahab, Rocky Gerung, Refly Harun, Hafid Abbas, Chusnul Mariyah dan Amien Rais.[]

Berita terkait
Pakar Intel: Kalau KAMI Mengarah Makar, Harus Ditindak
Pakar intelijen Stanislaus Riyanta menanggapi deklarasi gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Apabila makar harus ditindak.
Ferdinand ke KAMI: Galangan Politik Berbau Opini
Ferdinand mengatakan dibentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) oleh Din Syamsuddin Cs hanya galangan politik yang berbau opini.
Deklarasi Din Syamsuddin Cs, EWI: Itu Lucu-lucuan Saja
Ferdinand Hutahaean menilai deklarasi Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) yang dibentuk Din Syamsuddin hanya dagelan politik semata.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.