Dijatah Tiga Pilihan, PPDB di Sumbar Lancar

Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk siswa SMA dan SMK di Sumatera Barat (Sumbar) mulai dibuka.
Orang tua dan peserta PPDB online untuk SMA dan SMK di Sumbar melihat persyaratan pendaftaran. (Foto: Tagar/Riki Chandra)

Padang - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk siswa SMA dan SMK di Sumatera Barat (Sumbar) mulai dibuka Kamis, 4 Juli 2019.

Para siswa bisa memilih sekolah sesuai yang diinginkan. Sebab, ada tiga pilihan dalam sistem PPDB 2019 ini.

"Pilihannya ada tiga. Jadi bisa memilih sekolah yang diinginkan," kata Erni, 48 tahun, salah seorang orang tua siswa yang hendak mendaftarkan anaknya ke SMA Negeri 1 Padang.

Baca juga: Daftar PPDB di Semarang, Masuk di SMAN Wonogiri

Begitu juga dengan orang tua siswa lainnya Susi, 45 tahun. Menurutnya, meski ada tiga pilihan, harus jeli menentukan pilihan sekolah yang betul-betul diinginkan. Apalagi, pemilihan sekolah harus disesuaikan dengan nilai sang anak.

Kalau anak saya pilihan pertama ya, SMA Negeri 1 Padang ini. Alhamdulillah, nilai anak saya cukup tinggi.

Di sisi lain, ada juga orang tua siswa yang urung mendaftarkan anaknya. Alasannya, ingin melihat-lihat dulu nilai peserta yang mendaftar di sekolah-sekolah favorit.

"Saya mau daftar anak hari ini ke SMA Negeri 1 Padang. Tapinya nilai siswa yang daftar ke sini tinggi-tinggi. Mendaftarnya saya tunda dulu," kata Elvi, 41 tahun.

Nilai anaknya Elvi sendiri cukup tinggi, yakni mencapai angka 9,1. Namun, para siswa yang mendaftar di SMA Negeri Padang rata-rata di atas angka sembilan. Ia tidak mau gegabah. Sebab, jika sudah mendaftar, pilihan sekolah tidak lagi bisa diganti.

"Mungkin daftarnya besok atau hari akhir. Lihat perkembangan nilai pendaftar dulu," katanya.

Proses PPDB untuk siswa SMA dan SMK Sumbar di hari pertama masih berjalan lancar. Dengan kata lain, tidak ada penumpukan peserta yang mendaftar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri mengatakan, pihaknya sengaja memberikan tiga pilihan kepada siswa. Hal ini untuk membuka peluang bersaing lulus lebih besar.

Setelah kami evaluasi, akhirnya diputuskan tiga pilihan. Tahun lalu hanya dua pilihan saja," katanya.

Baca juga: PPDB Zonasi Ibarat Kawin Paksa Seperti Siti Nurbaya

Adib meminta peserta jeli dalam menentukan pilihan. Sebab, jika salah dan tidak sesuai dengan nilai, tentunya merugikan siswa. Pilihan pertama harus sekolah paling favorit, kemudian diikuti favorit kedua dan ketiga.

"Pilihlah yang kira-kira terjangkau dengan nilainya," katanya. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.