Tegal - Gubernur Ganjar Pranowo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah mengizinkan sekolah di daerah zona hijau dibuka kembali. Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal sebagai salah satu dari dua daerah di Jawa Tengah yang sudah zona hijau tidak akan buru-buru membuka kembali sekolah.
Kami akan lihat perkembangan Covid-19 di masa itu dan keputuan Kemendikbud.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi mengatakan, sesuai Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, siswa seluruh sekolah masih belajar di rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 hingga 16 Juni 2020.
"Kemudian mengacu kalender pendidikan, pada 17 Juni 2020 dimulai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan jika tidak ada perubahan dalam kalender pendidikan tersebut, 13 Juli 2020 siswa sudah kembali belajar di sekolah," kata Fahmi, Rabu, 10 Juni 2020.
Meski demikian, Fahmi mengatakan, pihaknya belum memutuskan apakah 13 Juli 2020 nanti sekolah-sekolah di Kota Tegal akan kembali dibuka. Keputusan tersebut menurutnya masih menunggu keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bahari.
"Tanggal 13 Juli nanti sekolah belum langsung masuk. 13 Juli itu menurut kalender pendidikan. Kami akan lihat perkembangan Covid-19 di masa itu dan keputuan Kemendikbud. Kalau Kemendikbud belum membolehkan ya kami patuh pada Kemendikbud," ujarnya.
Menurut Fahmi, dua skenario sudah disiapkan dan disosialisasikan ke seluruh sekolah. Skenario pertama jika sekolah sudah diperbolehkan buka kembali. Skenario kedua, jika masa belajar di rumah diperpanjang.
Untuk skenario pertama, sekolah diharuskan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area sekolah, pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun sebelum siswa masuk sekolah dan penyediaan tempat cuci tangan.
"Ibadah di satuan pendidikan harus bawa alat ibadah sendiri dari rumah. Termasuk untuk bekal makan juga kami sarankan bawa bekal dari rumah untuk menjaga kesehatan putra putri kita," ujarnya.
Kemudian pada saat kegiatan belajar mengajar, Fahmi melanjutkan, jumlah siswa yang berangkat dalam satu kelas akan diatur bergantian. Hal ini agar bisa diterapkan physical distancing atau jarak fisik satu hingga 1,5 meter di dalam kelas.
"Misal satu kelasnya ada 30 siswa, maka yang berangkat hari ini separuh, separuhnya berangkat besok. Besoknya gantian. Ini agar satu bangku isinya satu anak," ucapnya.
Adapun skenario kedua, konsepnya juga sudah ada, tinggal difinalkan oleh sekolah dan guru. "Jadi persiapannya ada dua. Kalau siwa masuk apa yang harus disiapkan, kalau perpanjangan belajar di rumah, apa yang harus disiapkan," tutur dia.
Seperti diberitakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng menyatakan aktivitas sekolah di Kota Tegal dan Kabupaten Rembang dimungkinkan dibuka kembali karena kedua daerah tersebut sudah berstatus zona hijau. Sekolah di dua daerah itu diizinkan menggelar kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka langsung asalkan menerapkan protokol kesehatan. []
Baca juga:
- Skenario Masuk Sekolah di Rembang saat New Normal
- Pembukaan Wisata Borobudur Magelang Disimulasikan
- Belajar Jujur dari Ujian Online Sekolah saat Pandemi