Jakarta - Keadaan kenormalan baru atau new normal diharapkan mampu mendorong industri otomotif bergeliat lagi setelah dihantam badai virus corona Covid-19 pada kuartal pertama tahun 2020.
Bagi pelaku industri otomotif Indonesia, tahun 2020 sangat menantang karena selain virus corona, mereka juga menghadapi penurunan minat pembelian ketika terjadi musibah banjir pada awal tahun ini.
Head Product Development PT SIS, Harold Donnel berharap adanya normal baru pada Juni 2020 dapat menaikkan penjualan mobil, setidaknya sebesar 5 persen.
"Definisi new normal diharapkan jadi hal baik bagi industri otomotif, dengan lebih bergeraknya ekonomi akan berimbas pada merek otomotif, meski diakui konsumen tidak akan banyak melakukan interaksi transaksi di masa pemulihan pandemik Covid-19," kata dia di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat, 5 Juni 2020.
"Prediksi Juni, secara nasional diharapkan bisa naik, (penjualan) naik sekitar 5 persen sudah sangat bagus," kata Harold.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) merevisi target penjualan otomotif dari 1,1 juta unit menjadi 600 ribu unit pada 2020.
Harold mengatakan Suzuki Indonesia masih optimistis dapat mencapai kenaikan pangsa pasar. Hal itu cukup beralasan karena pada Januari-April 2020 pangsa pasar mereka 11,5 persen, naik dari tahun sebelumnya 9,3 persen.
Dia menuturkan salah satu kunci Suzuki pada kuartal pertama adalah peluncuran mobil pada awal tahun 2020.
"Tren positif penjualan kuartal pertama tersebut, tak lepas dari strategi Suzuki, salah satunya dengan peluncuran produk baru, yaitu Suzuki XL7," ujarnya.[]