Dicari Kontak Erat Anggota DPRD Sumut yang Meninggal

Gugus tugas melakukan pencarian terhadap orang yang pernah kontak erat dengan anggota DPRD Sumatera Utara yang meninggal dunia.
dr Whiko Irwan, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Pasca meninggalnya anggota DPRD Sumatera Utara, Syamsul Bahri Batubara, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan melakukan pencarian terhadap orang yang pernah kontak erat dengan almarhum.

Itu dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Whiko Irwan, kepada Tagar di Medan, Sabtu, 11 April 2020.

"Akan ditelurusuri siapa saja yang kontak dengan beliau (Syamsul) selama empat belas hari terakhir setelah meninggal. Kontak erat dari orang terdekat, seperti keluarga. Nantinya akan dilakukan tes cepat atau rapid test," ucap Whiko.

Selain itu, kepada yang merasa melakukan kontak erat dengan almarhum, Whiko meminta agar mereka melakukan cek kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.

"Kalau misalnya yang kontak erat itu memiliki atau sudah ada gejala batuk dan pilek maka akan dijadikan orang dalam pemantauan (ODP). Mereka harus melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Kalau sesak nafas, batuk, dan pileknya berkepanjangan, maka akan dijadikan pasien dalam pengawasan atau PDP dan akan dilakukan isolasi di rumah sakit yang ditunjuk tim dan pemerintah," ungkapnya.

Iya, kalau hasil swab itu kan dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan positif Covid-19

Syamsul Bahri Batubara merupakan Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumatera Utara, meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) pada Rabu, 25 Maret 2020. 

Pernah diisolasi di Rumah Sakit Murni Teguh Medan dan hasil swabnya sudah keluar dari Kementerian Kesehatan.

"Iya, kalau hasil swab itu kan dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan positif Covid-19," tutur Whiko.

Rapid Test

Whiko menyebutkan, jika seseorang positif melalui rapid test, belum tentu pasien itu menderita Covid-19, karena yang menentukan hasil akhir adalah PCR yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

"Kalau rapid test-nya positif, belum tentu swab-nya positif. Karena bisa saja virus itu mati setelah pasien diberikan perawatan atau antibodi pasien menyerang virus tersebut. Jika virus itu mati, maka swab-nya akan negatif dan pasien dinyatakan negatif Covid-19. Namun jika swab-nya positif, disitulah baru dapat dipastikan bahwa pasien menderita Covid-19," tandasnya.

Untuk data kasus Covid-19 di Sumatera Utara, hingga Sabtu, 11 April 2020, jumlah orang yang positif terjangkit Covid-19 berdasarkan PCR sebanyak 65 orang, dan 25 orang positif berdasarkan rapid test.

Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 148 orang. Sementara pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia berjumlah 8 orang, dan yang berhasil sembuh berjumlah 8 orang.[]

Berita terkait
Terpapar Corona, Eks Anggota DPRD Sumut Meninggal
Anggota DPRD Sumatera Utara periode 2014-2019 dari Fraksi PAN meninggal dunia,
Anggota DPRD Sumut Meninggal Karena Covid-19
Salah seorang anggota DPRD Sumatera Utara meninggal dunia karena positif mengidap virus corona.
Daerah Perbatasan Aceh-Sumut Diperketat Atasi Corona
Kota Subulussalam bersama Pakpak Bharat umatera Utara menjalin kerjasama penanganan pencegahan virus corona atau Covid-19 di daerah perbatasan.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.