TAGAR.id, Jakarta – Tren permainan latto-latto atau clackers ball kian digandrungi oleh banyak kalangan. Di balik viralnya mainan ini, siapa sangka jika terdapat beberapa negara yang melarang latto-latto.
Ada beberapa negara yang melarang permainan latto-latto. Penyebabnya beragam, mulai dari dianggap bisa memicu risiko bahaya hingga dinilai melecehkan.
1. Amerika Serikat
Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA) melaporkan setidaknya ada empat orang yang mengalami cedera akibat permainan latto-latto di AS pada tahun 1971.
Komisaris FDA mengatakan bola plastik clacker beberapa kali pecah menjadi pecahan tajam. Dua anak telah menerima luka di dekat mata dari pecahan yang beterbangan, dan luka serupa dialami oleh dua orang dewasa.
Usai laporan empat kasus tersebut, FDA melarang permainan latto-latto. Tak sedikit pula komunitas dan organisasi yang turut mendukung keputusan FDA.
2. Mesir
Mesir juga menjadi negara yang melarang latto-latto. Pasalnya, pada tahun 2017, mainan tersebut dianggap melecehkan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi.
Kala itu, latto-latto disebut sebagai “Sisi's balls” yang artinya merujuk pada testis atau alat kelamin sang presiden. Karenanya, mainan tersebut juga dianggap melecehkan pemerintah.
3. Inggris
Selain dua negara sebelumnya, latto-latto pun dilarang beredar di Inggris. Penyebabnya, mainan ini dinilai mengeluarkan bunyi yang sangat mengganggu kenyamanan banyak orang.
Mengutip laman Clover Cloud, latto-latto sempat melukai anak-anak di Inggris karena bahannya bisa meledak ketika pecah. Tak sedikit anak yang mengalami patah tulang akibat benda ini.
Seiring munculnya pelarangan memainkan clackers ball, akhirnya masyarakat Inggris melupakan latto-latto perlahan. Sejumlah produsen latto-latto di Inggris terpaksa harus gulung tikar. []