Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan dialog empat mata antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dapat menyelesaikan konflik kebangsaan.
Hal tersebut dikatakan Ujang menyikapi usulan Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun agar kedua tokoh tersebut bisa bertemu secara personal.
“Pernyataan yang wajar, rasional, dan solutif. Pernyataan yang tentu jika terealisasi akan menyelesaikan konflik antara Jokowi dengan Rizieq,” ujarnya melalui pesan tertulis kepada Tagar pada Rabu, 9 Desember 2020.
Jadi, memang harus ada solusi, salah satunya adalah dialog empat mata antara keduanya
Baca juga: Emha Ainun Nadjib Dorong Dialog Jokowi - Rizieq
Menurut Ujang, pertemuan dialog empat mata antara Jokowi dan Rizieq untuk meredam dan menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Jika tidak ada pertemuan, tidak akan ada solusi dan dapat menimbulkan banyak korban kedepannya dari pihak rakyat.
"Jadi, memang harus ada solusi, salah satunya adalah dialog empat mata antara keduanya," ujarnya.
Sebelumnya, Cak Nun mendorong dialog empat mata antara Jokowi dengan Rizieq setelah terjadi bentrok polisi dan Laskar FPI yang menewaskan enam orang.
"Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di-'wali'-i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri)," ujarnya seperti dikutip dari caknun.com, pada Selasa, 8 Desember 2020.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Cak Nun tersebut tentunya menimbulkan pro dan kontra. Dalam masalah ini, Ujang berharap pemerintah harus adil atas insiden penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI).
“Pemerintah harus adil dan tidak memihak atas insiden penembakan 6 anggota FPI,” tuturnya.
Baca juga: Propam Investigasi Bela Diri Polisi Penembak 6 Laskar FPI
Menurutnya pemerintah harus membentuk tim independen. Tim ini dibentuk dengan tujuan agar bersikap adil dan tidak memihak.
“Pemerintah harus bentuk tim independent. Agar adil, jika ini tak dilakukan, maka rakyat bisa tidak akan percaya lagi pada pemerintahnya sendiri,” ujarnya.
Ujang juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak boleh terpancing apapun. Ia mengatakan masyarakat harus terus mendorong dan mendesak pemerintah membuat tim independen guna mengusut kasus tersebut.
“Masyarakat harus tetap tenang dan jangan terpancing oleh apapun. Kita dorong dan desak pemetintah tuk buat tim independen tuk usut kasus tersebut. Rakyat sedang menunggu respons pemerintah. Jangan sampai rakyat keburu marah,” katanya. [] (Amira Salsabila Aprilia)