Semarang - Skripsi, selama ini menjadi salah satu syarat utama pemenuhan tugas akhir untuk menunjang kelulusan mahasiswa. Namun hal itu tidak berlaku mutlak di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Pada awal tahun 2020 ini, kampus Islam negeri di Kota Semarang itu membuat terobosan baru akademik. Pihak kampus berencana tak menjadikan skripsi sebagai satu-satunya bentuk tugas akhir mahasiswa.
Rektor UIN Walisongo Imam Taufiq mengatakan, tugas akhir mahasiswa tidak sebatas skripsi saja. Baginya, tugas akhir dapat direalisasikan dengan produk yang lain mengingat banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan mahasiswa.
Bisa buat rancang bagun, itu bisa mengganti skripsi. Program android, perangkat astronomi dan lainnya.
Artinya, dengan kebijakan itu akan mendorong mahasiswa kreatif menghasilkan karya nyata yang bisa digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat. Jadi, selain skripsi, mahasiswa nantinya juga dibolehkan mengerjakan tugas akhir yang lain.
“Bisa buat rancang bagun, itu bisa mengganti skripsi. Program android, perangkat astronomi dan lainnya,” katanya di Hotel Laras Asri, Salatiga, Selasa 21 Januari 2020.
Program ini, lanjutnya, paling cepat dimulai pada tahun ajaran 2020. Di mata Imam, di zaman modern ini, perguruan tinggi harus adaptif menerima perubahan. Salah satunya pada tugas akhir mahasiswa. “Agar varian tugas akhir menjadi lebih banyak,” ujar dia.
Dijelaskan, pembukaan opsi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa. UIN kemudian mengafirmasi hal itu agar skill atau keahlian dan kecenderungan masing-masing mahasiswa bisa tersaluran.
Selama ini, imbuh Imam, tugas akhir itu harus skripsi. Sudah saatnya dilakukan pengembangan lewat produk akademik lain yang dapat disamakan dengan tugas akhir. "
"Misal menulis di jurnal internasional maka dihitung layak skripsi, tentukan saja misalnya 2 jurnal. Rancang bangun temuan teknologi, kalau itu dianggap monumental atau layak bisa juga, atau rancang bangun astronomi, itu kan bisa lebih hebat ketimbang skripsi. Atau mahasiswa buat proram android tertentu,” imbuh dia. []
Baca juga:
- Yenita, Wanita dengan 13 Gelar Akademik
- Awas Dogma Pancasila Thaghut Menyebar di Mahasiswa
- SNMPTN Tahun 2020 Penelusuran Prestasi Akademik