Mahasiswa UNY Ciptakan Robot Pembersih Lantai

SDM BOT menggunakan motor encoder agar wahana ini dapat menentukan lokasinya saat beroperasi.
Cahya Nugroho, Arnum Sari Khoirunnisa dan Fitrianto Hakim menunjukkan alat pembersih lantai basah SDM BOT. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 13/2/2019) - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil membuat inovasi berupa robot pembersih lantai. Salah satu keunggulannya, desain yang kecil mampu membersihkan sudut-sudut lantai yang susah dijangkau secara manual maupun alat lain.

Robot pembersih lantai ini diberi nama Spin Dray Mop Robot (SDM BOT ). Alat pembersih lantai basah ini berbasis arduino uno dengan sensor ultrasonik dan kamera. Penggunaannya mudah, nyaman dan efisien.

Mereka yang membuat inovasi ini adalah Cahya Nugroho dan Arnum Sari Khoirunnisa dari jurusan Fisika serta Fitrianto Hakim (Pendidikan Teknik Elektronika) dengan pembimbing Dyah Kurniawati Agustika.

Menurut Cahyo, perkembangan teknologi yang pesat cukup membantu pekerjaan manusia. Namun harus diakui setiap teknologi yang diciptakan masih banyak kekurangan. 

"Misalnya alat penyedot debu dan sapu otomastis, hanya akan menghilangkan kotoran dalam bentuk padat, dan masih membutuhkan tenaga manual," katanya di Yogyakarta, Selasa (12/2).

Dia mengatakan, sistem kerja dari alat tersebut tidak berjalan sesuai yang dibutuhkan. Selain itu masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersihkan, repot dalam pemasangan alat dan lainnya. Masyarakat banyak bekeluh kesah dari keberadaan alat yang sudah ada.

"Keluhan masyarakat itu mendorong kami untuk merancang robot pembersih lantai basah yang smart. Maka lahirlah SDM BOT," jelas Cahyo.

Menurut dia, komponen utama dalam robot ini adalah sensor ultrasonic yang dapat mendeteksi jarak optimal penghalang. Setelah itu diolah oleh prosesor sehingga mampu melakukan manuver sesuai kebutuhan. 

"Robot ini didesain dimensi kecil agar mampu menjangkau dalam celah kecil seperti bawah meja dan kursi, sehingga lebih praktis dan efisien," ungkapnya.

SDM BOT menggunakan motor encoder agar wahana ini dapat menentukan lokasinya saat beroperasi. Keberadaannya  menggunakan sensor ultrasonic atau sensor jarak agar kemungkinan membentur sesuatu dapat diminimalisir.

Cahyo mengatakan, robot ini berukuran minimalis yakni dengan panjang, lebar dan tinggj 27 cm x 21 cm x 15 cm. Ukuran yang kecil ini biaa leluasa memasuki ruang ruang funitur yang sulit dibersihkan dalam sehari hari. SDM-BOT dirancang dengan kecerdasan Arduino Mega 2560, motor encoder dan bantuan sensor Ultrasonic (HC-SR04) sebanyak enam buah.

Fitrianto Hakim menambahkan, peranan ketiga komponen tersebut sangat penting.  Arduino Mega 2560 berfungsi sebagai processor, Motor Encoder berfungsi sebagai penggerak sekaligus pemetaan lokasi yang nantinya dikirim sinyal pada Arduino Mega.

Menurut dia, Sensor Ultrasonic (HC-SR04) berfungsi sebagai navigator dan pengaman alat agar robot tidak menabrak benda yang di sekitarnya.

Fitrianto mengatakan, prinsip kerja SDM- BOT adalah robot yang bekerja melakukan swiping ruangan yang dibersihkan dengan teratur. Selama melakukan swiping robot akan mengepel daerah yang dilewati dengan posisi pengepel tepat berada di tengah robot. SDM- BOT dirancang dapat bekerja menempuh ruang ruang sempit tidak terjangaku.

Sedangkan cara pengoperasian SDM- BOT dilakukan dengan 7 button. MidButton berfungsi sebagai tombol reset, Up-Down Right Button berfungsi sebagai penggeser cursor operation, Up-Down Left Button sebagai pengubah nilai besaran, OK Button Right berfungsi sebagai tombol kembali dan OK Button Left berfungsi sebagai tombol OK atau eksekusi komando.

Menurut dia, keunggulan SDM BOT adalah mampu mengetahui kotoran lantai tanpa harus menyelusuri seluruh lantai. Selain itu,  mudah dioperasikan, dapat sebagai pembelajaran atau wahana edukasi bagi anak-anak dalam membersihkan rumah. []

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.