Desy Ratnasari, Caleg PAN Masuk Senayan

Desy Ratnasari digadang-gadang lolos kembali ke Senayan sebagai anggota parlemen dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Desy Ratnasari digadang-gadang lolos kembali ke Senayan sebagai anggota parlemen dari Partai Amanat Nasional (PAN).(Foto: Instagram/desyratnasarifans)

Jakarta - Desy Ratnasari digadang-gadang lolos kembali ke Senayan sebagai anggota parlemen dari Partai Amanat Nasional (PAN). Jika benar memeroleh suara di atas 4 persen, maka ini merupakan kali kedua Desy menjabat sebagai anggota DPR RI.

Sejak 2014 lalu, aktris berdarah Sukabumi ini sudah duduk sebagai wakil rakyat di komisi VIII DPR RI, bertugas di bidang sosial dan pemberdayaan perempuan.

Mantan istri Sammy Hamzah itu merupakan calon anggota legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan (dapil) IV Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Di dapilnya, Wanita kelahiran 12 Desember 1973 itu bersaing memperebutkan enam kursi dengan empat caleg petahana yaitu Ribka Tjiptaning (PDIP), Dewi Asmara (Golkar), Heri Gunawan (Gerindra), Slamet (PKS). 

Sementara petahana lain seperti, Rini Marlinawati (PPP) kabarnya masih bertarung keras dengan penghitungan suara di sana. Nasibnya akan ditentukan lewat perolehan suara di dapil lain.

Desy Ratnasari mengawali karirnya saat berusia 14 tahun, saat mengikuti ajang pemilihan gadis sampul hingga menembus menjadi juara 2. Setelah itu, mendapat tawaran bermain film dan sinetron, di antaranya yaitu Olga Sepatu Roda, Blok M serta film Joshua oh Joshua.

Dunia berakting membuka peluang untuk mencapai ke puncak kesuksesan. Hingga saat ini, ia telah membintangi 11 film layar lebar dan 20 sinetron. Desy kemudian merambah ke dunia tarik suara. Lagunya yang paling fenomenal adalah Tenda Biru ciptaan musisi Wahyu WHL. Konon, lagu tersebut, laku terjual hingga 1 juta kopi.

Dalam tayangan YouTube yang dipublikasikan laman DPR RI, dalam episode parlemen, Desy Ratnasari mengungkapkan, tujuan ia menjadi seorang publik figur adalah untuk menghibur pemirsa, baru kemudian menyejahterakan pribadi dan keluarga.

Tujuan kalau menjadi entertainer tentunya kita memberikan hiburan, atau menampilkan menyajikan hiburan yang menyenangkan bagi semua orang. 

"Manfaatnya buat saya satu, sisanya saya berusaha untuk mendapatkan sesuatu secara profesional, lalu kemudian untuk kesejahteraan saya dan keluarga," ungkapnya.

Sementara dalam dunia politik, Desy ingin memberikan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia, melayaninya dengan jerih payah yang dilakukan. Dengan begitu, akan memberikan kepuasan tersendiri yang amat berbeda, dari pada sekadar berakting.

"Tapi menjadi seorang politikus menurut saya tujuannya adalah untuk memberikan kemanfaatan yang lebih luas bagi seluruh rakyat Indonesia, melayani, berusaha untuk berbuat yang terbaik. Dan kemudian kepuasannya tentu saja berbeda dengan kepuasan menjadi seorang entertainer, dan yang terpenting sekali adalah, ini menjadi sebuah bagian ibadah yang lebih luas dibandingkan menjadi seorang entertainer," jelasnya.

Merambah ke dunia politik, tidak hanya bermodal dari keartisan, Desy menunjukkan kemampuan intelektualitas dan kemahirannya dalam melakukan public speaking. Bermodal dari gelar yang dimiliki, yakni Magister Psikologi.

"Kembali lagi kalau berbicara sebagai politikus karena saya dulu sebagai entertainer pastinya ada semacam perubahan, ataupun adaptasi, ataupun saya harus mentransformasi diri saya dimana masyarakat khususnya di dapil saya khususnya di dapil Sukabumi," kata Desy.

"Mereka berpikir bisa gak sih dari seorang entertainer, menjadi seorang politikus, atau menjadi wakil rakyat. Saya harus merubah pola pikir, ataupun pendapat, atapun penilaian masyarakat yang memilih saya. Itu kerja keras," tutur dia.

Almamater Universitas Indonesia (UI) ini membeberkan perjuangan yang dilakukan, selama enam bulan Desy melakukan godar-gedor di Sukabumi, memperkenalkan diri sebagai seorang entertainer yang akan bertransformasi menjadi wakil rakyat.

Di sana ia memperkenalkan diri, memperkenalkan program yang akan meningkatkan level elektabilitas. Sehingga, publik tak akan salah memilihnya dalam pesta pemilihan calon anggota legislatif.

"Itu begini lho usaha saya, begini lho yang saya bisa tawarkan, ini yang bisa saya perlihatkan kepada masyarakat supaya mereka percaya untuk memilih kita. Bahasa kerennya, mungkin kita sudah punya, akan tetapi bagaimana kita bisa meningkatkan level elektabilitas masyarakat sehingga mereka mau memilih saya," ujar dia.

Kepada konstituen, Desy berdialog, sampai warga memahami detail hal-hal yang akan Desi perjuangkan bilamana terpilih menjadi anggota dewan nantinya. Ia menegaskan, dirinya bukanlah seorang politikus yang pandai membual dengan janji manis semata demi merengkuh jabatan.

"Saya menunjukkan kemampuan, tentunya tidak PHP ya. Saya tidak menjual janji pada masyarakat Sukabumi. Saya cuman bilang: ibu, bapak, saya kalau terpilih akan menjadi orang yang amanah untuk menjalankan tugas saya. Insya Allah, saya juga bisa membantu masyarakat Sukabumi untuk mengakses program pemerintah, dan memberikan pemanfaatan yang lebih banyak lagi untuk warga Sukabumi," paparnya.

Desy menargetkan, akan memajukan perempuan dan anak-anak di Sukabumi, utamanya bagi yang putus sekolah. Sehingga, bisa menjadi manusia yang cerdas, kemudian memiliki kehidupan yang lebih baik lagi di masa depan.

"Saya maintance ada ilmu-ilmu lain untuk membuat mereka menjadi pemilih yang cerdas, maka itu perlu dinformasikan mengenai penggunaan hak pilih mereka, menjadi lebih bertanggung jawab lagi. Jadi konstituen plus fans," imbuhnya.

Menurut Desy, dimana pun selalu ada orang yang tidak pro terhadap aspirasi yang ia perjuangkan. Tinggal bagaimana caranya untuk meramu, menyampaikan kritikan-kritikan, bahkan kebencian, untuk dijadikan motivasi yang membuat menjadi manusia yang lebih baik.

"Nenek saya selalu bilang: jadikan orang yang membenci kamu atau kritikan-kritikan itu menjadi motivator untuk kamu memperbaiki diri. Jawab kritikan, jawab kebencian, dengan perilaku, dan dengan kesempatan untuk memacu kamu untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dan gunakan kesempatan itu untuk menunjukkan, bahwa diri kamu melakukan secara maksimal dihadapan kamu," kisahnya.

Desy mengungkapkan, ia tak bosan-bosannya untuk belajar setiap hari, karena ada amanah yang diemban baik dari dunia maupun akhirat. Maka itu ia akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat di kampung halamannya, di Sukabumi.

"Oleh karena itu buat saya setiap hari adalah belajar, memperbaiki diri saya pribadi, untuk menjadi wakil rakyat. Memperbaiki ilmu yang saya ingin tambah. Sehingga saya bisa menghasilkan dari suatu pekerjaan, yang maksimal, yang memuaskan yang paling tidak mendekati kesempurnaan sebagai manusia," pungkas Desy. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.