Desa Kembar, Persaudaraan Warga Merapi Hadapi Erupsi

Desa Kembar mewujudkan semangat persaudaraan dan saling bantu warga di sekitar Gunung Merapi menghadapi ancaman erupsi.
Warga Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, siap mengungsi jika sewaktu-waktu Merapi erupsi. Desa tersebut telah menjalin persaudaraan lewat program Desa Kembar, bahkan KK Kembar, dengan warga desa di wilayah Kabupaten Magelang. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jateng)

Boyolali - Desa Kembar, program yang digaungkan Pemprov Jawa Tengah menjadi salah satu langkah antisipasi ancaman erupsi Gunung Merapi. Program ini mengedepankan semangat persaudaraan warga sekitar Merapi membantu warga lain yang berada di kawasan rawan bencana (KRB). 

Tak hanya dalam satu wilayah kabupaten, Desa Kembar ini juga mewujudkan persudaraan lintas wilayah. Seperti yang dilakukan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Warga di desa ini sudah menjalin kekerabatan dengan Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. 

Malah, hubungan persaudaraan dalam Desa Kembar antara warga Desa Klakah dengan warga Desa Gantang jauh lebih dalam. Aparatur dua desa tersebut sejak lama memfasilitasi hubungan kekerabatan warga yang sifatnya lebih personal, yakni lewat program Kepala Keluarga (KK) Kembar.  

"Kami sudah memiliki KK kembar dengan Desa Gantang kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Jadi konsepnya family to family, warga sini akan langsung mengungsi ke keluarga yang ada di sana jika terjadi erupsi," kata Kepala Desa Klakah Marwoto, Minggu, 8 November 2020.

Menurut Marwoto, program KK Kembar dirasa lebih efektif untuk warganya. Apalagi, di tengah kondisi pandemi, akan sangat beresiko apabila warga ditempatkan di satu pengungsian.

"Kami sudah siap, relawan sudah siap dan antarkeluarga juga sudah siap. Proses pengenalan untuk kedekatan kami lakukan terus menerus," terangnya.

Kami sudah memiliki KK Kembar dengan Desa Gantang kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Jadi konsepnya family to family.

Desa Klakah, lanjut dia, memiliki 417 KK. Jarak desa dengan puncak Merapi hanya sekitar 3,5 kilometer. "Warga juga semuanya sudah siap. Sewaktu-waktu diminta mengungsi, semuanya siap," ucapnya.

Di Kabupaten Magelang sendiri, program Desa Kembar juga telah berjalan baik. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Edi Susanto menyebut sejumlah desa di lereng Merapi sudah punya Desa Kembar atau desa penyangga yang dijadikan titik pengungsian jika sewaktu-waktu Merapi erupsi. 

Program Desa Kembar ini terjalin antara tiga desa KRB III, di wilayah Kecamatan Dukun, dengan desa lain yang ada di kawasan kaki Merapi. "Jadi tempat pengungsian sudah disiapkan di desa lain yang jadi Desa Kembar atau desa penyangga," ucap dia.  

Rincinya, Desa Paten punya Desa Kembar, yakni Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan di Kecamatan Mertoyudan. Kemudian Desa Krinjing dengan Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan. Serta Desa Ngargomulyo punya desa saudara Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan.

Baca juga: 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kesiapsiagaan warga beserta aparatur pemerintah kabupaten, desa hingga tingkat RT/RW sekitar Merapi dalam menyikapi sinyal Siaga yang disampaikan BPPTKG Yogyakarta . 

"Masyarakat enggak perlu panik, tapi tetap waspada dan siaga. Saya tahu masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi semacam ini. Kami dari pemerintah, Pak Kades, TNI Polri, BPBD, relawan semuanya siaga," kata Ganjar.

Ganjar juga kagum dan berterima kasih dengan inisiasi Pemerintah Desa Klakah yang mengembangkan Desa Kembar menjadi KK Kembar. Menurutnya program itu bagus, sehingga kalau nanti mereka harus mengungsi, sudah tidak sungkan lagi ketika masuk ke rumah keluarga kembarnya di desa lain.

"Tinggal nanti diatur protokol kesehatannya. Mudah-mudahan semua aman, kami akan backup dari provinsi, BPBD bantu dan saya sudah komunikasi dengan pemerintah pusat, mudah-mudahan semuanya siap," imbuhnya. []

Berita terkait
Update Jumlah Pengungsi Merapi di Kabupaten Magelang
Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang memberikan informasi update jumlah pengungsi Merapi terkini.
Bayi 15 Hari Magelang Ikut Mengungsi Hindari Erupsi Merapi
Demi menghindari potensi bahaya erupsi Merapi, bayi 15 hari ikut diungsikan orang tuanya di tempat pengungsian di Desa Deyangan, Mertoyudan.
Ganjar Sebut Tempat Pengungsian Merapi di Magelang Terbaik
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut tempat pengungsian di Magelang sebagai yang terbaik di sekitaran Gunung Merapi.