Densus Tangkap Heru Solihin di Lampung Tengah

Densus tangkap Heru Solihin di Lampung Tengah. "Saya lihat tadi paman dibawa polisi," ujar Rosihudin Akbar yang melihat Heru dibawa polisi dan rumah pamannya dipasangi garis polisi.
Ilustrasi, Densus 88. (Foto: Ist)

Lampung Selatan, (Tagar 25/6/2018) - Heru Solihin, diduga ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) diamankan Detasemen Khusus Anti Teror 88 Polri di Dusun Titi Rantai, Kecamatan Rejosari, Lampung Selatan, Senin (25/6) pukul 14.30 WIB.

Warga Lampung itu diamankan di sebuah lokasi yang letaknya kurang lebih berjarak 10 kilometer (km) dari jalan utama Bypass Soekarno-Hatta. Petugas mengamankan Heru Solihin berikut 10 barang di antaranya telepon genggam, buku-buku bertuliskan tulisan Arab, dan kumpulan kertas bertuliskan Jihadi.

Babhinsa Koramil 421/06 Natar, Lampung Selatan, Serma Sugiyo mengungkapkan, dari kediaman Heru petugas membawa sejumlah barang. "Benar tadi ada yang datang ke rumah ini, katanya dari Polda," kata Sugiyo.

Sementara Kapolsek Natar Kompol Rosef Effendi mengatakan, pihaknya hanya mem-"backup" pengamanan terduga teroris. "Sifatnya kami hanya membantu. Hanya itu saja, selebihnya itu merupakan ranah Densus," ucapnya.

Secara terpisah, Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Lampung Kombes Pol Amran Ampulembang menyatakan, pihaknya sudah menerima informasi terkait pengamanan seorang terduga teroris di Dusun Titi Rantai, Kecamatan Rejosari, Lampung Selatan.

"Sekarang sedang dalam proses penyelidikan. Tadi saya juga sudah dengar informasi itu dari anggota saya. Kemungkinan kuat terduga teroris itu termasuk dalam jaringan JAD," ujarnya.

Kakak ipar Heru, yakni Batin Suritno yang ditemui di lokasi mengaku, dirinya juga diminta turut serta dalam penggeledahan di rumah Heru. Namun dia berkata tidak melihat Heru dibawa oleh polisi.

"Nggak ada dibawa. Heru itu lagi menggembalakan kambing. Bentar lagi juga dia pulang," ujarnya.

Pria berusia 63 tahun yang mengaku sudah memiliki kekurangan dalam penglihatan itu mengatakan, adik iparnya itu sudah pernah diamankan polisi di Provinsi Aceh terkait gerakan-gerakan separatis seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Setelah itu, Batin mengaku hanya tahu Heru masuk penjara selama enam tahun. "Dia itu baru datang ke sini, sebelum puasa. Anak ada dua dan istrinya juga tinggal di sini," kata Batin.

Batin seperti dirilis Antara menyebutkan, kehadiran petugas Kepolisian tak membuatnya heran. Pasalnya, jauh hari sebelumnya, petugas Kepolisian acap kali datang ke rumah adik iparnya.

Batin menjelaskan, dia pun pernah berpesan kepada Heru setelah keluar dari penjara agar tidak lagi ikut gerakan-gerakan di Aceh. "Sudah saya pesan ke dia, setelah dipenjara atas perbuatannya jangan lagi begitu. Dia merasa selama ini diawasi, saya bilang jangan takut kalau memang benar. Kalau diawasi, ya itu wajar saja," tuturnya.

Anak Batin, Rosihudin Akbar (22) mengaku, pamannya, Heru dibawa polisi dan rumah pamannya dipasangi garis polisi.

"Yang saya lihat tadi paman dibawa polisi," ujar Rosihudin Akbar singkat. (yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.