Sleman - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menggeledah rumah yang digunakan untuk kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) di RT 07/ RW 10 di Dusun Kragilan, Kutu Wates, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta Jumat 20 Desember 2019.
Sebelum penggeledahan itu, tim sudah menangkap seorang pria berinisial PN 57 tahun, yang tak lain adalah Bendahara Paud. PN keseharainnya tinggal di rumah Paud tersebut.
Informasi yang dihimpun dari Ketua RW 13 Nur Hidayat mengungkapkan, penggeledahan dimulai sekitar pukul 13:00 WIB tepatnya setelah salat Jumat. Nur diminta oleh kepolisan untuk menjadi saksi penggeledahan di Rumah Paud tersebut.
Saat itu, puluhan personel dengan pakaian hitam bersebo sudah mengepung rumah PN. Nur dibonceng oleh petugas Polda DIY menuju rumah PN. "Petugas kepolisian meminta izin untuk melakukan penggeledahan di rumah PN. Saya juga diminta menjadi saksinya," kata Nur Hidayat kepada wartawan di lokasi, 20 Desember 2019.
Menurut dia saat personel menggeledah Rumah Paud, PN sudah tidak berada di rumah. Sementara istri dan kedua putrinya ikut menyaksikan proses penggeledah itu. Nur mengaku menjadi saksi setiap ruangan yang di geledah. "PN kabarnya sudah diamankan sejak di Puskesmas Mlati saat akan berobat," ucap Nur.
Setelah personel selesai menginventarisir dan melokalisir di dalam rumah tersebut, Nur mendapati ada beberapa barang yang mencurigakan diambil oleh Personel. Sehingga proses penggeledahan berlangsung cukup lama. Kendati demikian, Nur tidak mengetahui jelas barang tersebut seperti apa.
Ruang belajar, ruang kantor, atau kah ruang tidurnya, ruang tidur anaknya.
Adapun barang-barang yang diamankan oleh personel adalah charger handi talki (HT) headset, stik panjang seperti antena dan beberapa cairan yang ditemukan yang disimpan di dalam botol-botol.
"Ruang belajar, ruang kantor, atau kah ruang tidurnya, ruang tidur anaknya. Semuanya digeledah sedetail mungkin oleh personel itu," katanya.
Setelah pemeriksaaan selesai, semua barang-barang yang mencurigan dipaparkan di depan rumah oleh personel untuk dilakukan identifikasi. Selanjutnya, Nur diminta keluar dari rumah PN.
Kata Nur, dia juga sempat meminta izin pulang ke rumah untuk menunaikan ibadah salat Asar. Setelah itu, Nur sudah tidak bisa melihat perkembangan selanjutnya.
Petugas kepolisan juga memasang garis polisi sebanyak dua lokasi untuk menandakan area tersebut sementara harus steril dari aktivitas warga sekitar.
Sementara itu Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY, Ajun Komisaris Besar Polisi, Nugrah Trihadi membenarkan adanya operasi Densus 88 di wilayahnya. Nugrah menyebut pihaknya hanya mem-back up penggeledahan tersebut.
"Iya (benar). Terkait penggeledahan apa, jawabannya ada di Densus ya. Tadi Kita hanya back up," ucapnya. []
Baca Juga:
- Densus 88 Antiteror Geledah Rumah di Sleman
- Polisi Seragam Lengkap Geledah Rumah di Yogyakarta
- Sultan Minta Polda DIY Fokus Antisipasi Intoleransi