Jakarta - Denny Siregar menyebut gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sebagai Taman Kanak-Kanak (TK) menyusul para anggotanya yang melakukan aksi walk out sewaktu fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memaparkan pandangan di rapat paripurna. Hal itu, memantik pedangdut Inul Daratista untuk ikut berkomentar.
Mulanya, Denny Siregar melalui postingan di akun Instagram miliknya mengunggah tangkapan layar pemberitaan media atas aksi walk out Anggota DPRD DKI Jakarta, sewaktu politisi dari fraksi PSI angkat bicara mengenai wacana pengubahan peraturan daerah.
Dalam keterangan postingan, Denny Siregar menyamakan gedung DPRD DKI Jakarta sebagai TK yang menurutnya hanyalah tempat bermain-main saja.
"Inilah taman kami, taman kanak-kanak...tempat bermain," tulis Denny dalam keterangan postingan, dikutip Tagar pada Selasa, 15 Desember 2020.
Postingan Denny Siregar kemudian memantik sejumlah warganet untuk ikut bereaksi dan turut memberikan kritik keras kepada para anggota dewan. Tak hanya warga biasa, pedangdut Inul Daratista terpantau pula melontarkan kegeramannya.
"Gaji utuh!!! Tunjangan banyak, kerja'ne enggak niat, duit rakyat yang kerja mati-matian bayar pajak dimakan tanpa rasa berdosa. Banyak doa tidak ikhlas dan jelek yang mereka makan. Anehhh gini kok wakil rakyat.(edisingambul)," komentar Inul Daratista di unggahan Denny Siregar.
Lebih lanjut, Inul Daratista membandingkan perilaku para anggota dewan dengan para tukang sampah yang menurutnya jauh lebih baik dalam bekerja.
"Masih terhormat tukang sampah!!! Dibayar berani angkut kotoran. Ini kerja enggak, dekat t** kucing masih jual mahal," ujar Inul Daratista.
Diketahui, seluruh anggota DPRD DKI Jakarta melakukan aksi walk out saat politisi dari Fraksi PSI ingin menyampaikan pandangannya dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.
Aksi tersebut bermula saat Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad akan membacakan pandangan umum fraksinya.
Namun, anggota DPRD DKI Jakarta Jamaludin melakukan interupsi. Dia menanyakan apakah pandangan umum yang akan dibacakan telah disetujui oleh DPW PSI DKI Jakarta.
- Baca juga: Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Bantah Kenaikan Tunjangan Rp 8 M
- Baca juga: Enam Pengawal Rizieq Shihab Ditembak Mati, Denny Siregar: Hajar
Sebab sebelumnya, Fraksi PSI menyetujui rancangan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) DPRD DKI. Namun, hal tersebut lalu dibantah oleh DPW PSI. []