Jakarta - Aksi demo menentang RUU Ekstradisi di Hong Kong masih memanas. Minggu lalu, 20 Oktober 2020, para demonstrans melemparkan bom molotov ke sebuah kantor polisi. Meskipun polisi memberlakukan larangan demo di area publik, tak menyulutkan semangat demontrans melakukan aksi long march.
Tsim Sha Tsui, salah seorang polisi yang berjaga di pos itu kemudian menembakkan gas air mata ke arah para demonstrans. Sementara beberapa polisi tampak berusaha memadamkan api yang sempat membakar bagian depan pos. Tak lama, api berhasil dipadamkan.
Sebuah truk water canon menembakkan semburan cairan biru ke arah demonstrans yang membuat mereka berlarian ke arah masjid tak jauh dari lokasi kejadian. Seperti diberitakan dari BBC News, Minggu, 30 Oktober 2019, polisi menyebutkan bahwa mereka sebenarnya tidak bermaksud untuk menyerang masjid. "Masjid bukan target polisi, dan petugas juga sudah minta maaf dan membantu membersihkan masjid yang kotor oleh cairan biru," kata pengurus masjid.
Tak hanya pos polisi saja yang menjadi sasaran. Para demonstrans juga melakukan aksi anarkis dengan merusak toko, kantor bank, gerai ponsel Xiomi di daerah Mong Kok. Aksi demo yang anarkis ini juga merupakan buntut dari penyerangan terhadap pemimpin pro demokrasi, Jim Sham yang membuat ia dirawat di rumah sakit. Sabtu lalu, 19 Oktober 2019, seorang pria yang menyebarkan selebaran pro demokrasi kena tusuk orang tak dikenal.
Meskipun jumlah demonstrans yang ikut tidak sebanyak minggu-minggu lalu, aksi yang telah berlangsung lebih dari empat bulan ini tetap merepotkan aparat keamanan. Pimpinan aksi demo mengkalim demonstransi minggu ini diikuti sekitar 350 ribu orang.
Daniel Yeung, seorang pendmo mengatakan warga Hong Kong tidak akan mudah menyerah dan berhenti melakukan aksi demontransi sampai haknya dipenuhi. "Jumlah demonstran melebihi harapan saya. Ini menunjukkan para demonstran tak akan pernah berhenti berjuang," jelasnya.
- Baca Juga: Demo, Orang Kaya di Hong Kong Siap Kabur ke Luar Negeri
- Polisi Hong Kong Temukan Bom Rakitan Saat Aksi Demo