Bukittinggi - Duo kawanan perampok asal Bengkulu yang nekat beraksi di Kota Bukittinggi akhirnya diringkus calon korbannya sendiri yang tak lain adalah personel polisi, Rabu, 18 November 2020. Kepada petugas, keduanya mengaku terpaksa merampok karena kepepet uang untuk biaya persalinan istri.
Percobaan aksi para pelaku gagal total di tangan dua anggota buru sergap (buser) Polres Bukittinggi yang diincar sebagai calon korban sejak mengantre di sebuah bank.
Masing-masing pelaku berinisial R, 27 tahun, warga Kepala Curup, Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu dan A, 35 tahun, dari Kampung Jeruk, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Keduanya ditangkap di kawasan Pasar Bawah, Kota Bukittinggi.
Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Chairul Amri Nasution menyebut, kedua pemuda tersebut ditangkap sebelum berhasil melancarkan aksinya.
"Kejadiannya siang tadi. Para tersangka sudah dibawa ke Mapolres untuk diamankan. Kami masih dalami kasus ini," kata Kasat.
Dijelaskan, penangkapan kawanan tersebut berawal dari kecurigaan kedua anggotanya usai menarik uang tunai di salah satu bank. Kronologinya, dimulai dari seorang personil buser masuk bank dengan maksud menarik uang tunai.
Salah satu tersangka juga berada di lokasi yang sama dan sedang menukarkan uang pecahan Rp 2.000. Rekan tersangka satunya lagi menunggu di luar bank di atas sepeda motornya.
Singkat cerita, selesai menarik uang dua anggota buser pun langsung beranjak pergi. Namun ternyata, mobil mereka diikuti oleh kedua tersangka. Menyadari ada hal yang mengganjal, anggota buser yang sedang tidak berseragam dinas ini meminta bantuan ke rekan-rekannya di Mapolres Bukittinggi.
Sadar dibuntuti, setiba di kawasan Pasar Bawah kedua tersangka langsung dibekuk dan diamankan oleh dua anggota buser tersebut serta dibantu seorang personel kepolisian lainnya yang juga sudah sampai di lokasi penangkapan.
"Jadi, gerak-gerik para tersangka sudah dicurigai semenjak masih berada di bank. Di perjalanan mobil anggota diikuti motor tersangka, dan akhirnya mereka ditangkap sebelum sempat beraksi," jelasnya.
Kepada penyidik, tersangka A mengaku mereka datang ke Bukittinggi dari Bengkulu mengendarai sepeda motor untuk berwisata. Kemudian nekat akan melakukan perampokan karena kepepet uang untuk biaya istri melahirkan.
Sejumlah barang bukti telah diamankan berupa satu unit sepeda motor, seikat uang pecahan Rp 2.000, empat unit HP dan satu cincin besi bermata runcing. Cincin ini diakui tersangka miliknya untuk memecahkan kaca mobil calon korban.[]