Debat Antara Delapan Kandidat Capres AS dari Partai Republik

Mantan Presiden AS, Donald Trump, adalah satu-satunya kandidat calon presiden yang tidak akan mengikuti debat ini
Delapan kandidat calon presiden Partai Republik yang akan mengikuti debat pertama di kota Milwaukee, Wisconsin hari Rabu, 23 Agustus 2023, malam (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - Milwaukee, Wisconsin, AS - Delapan kandidat calon presiden (Capres) Partai Republik yang memenuhi kualifikasi siap mengikuti debat pertama di Milwaukee, Wisconsin, AS, pada Rabu, 23 Agustus 2023, malam

Mantan Presiden AS, Donald Trump, adalah satu-satunya kandidat calon presiden yang tidak akan mengikuti debat ini. “Kita akan menang lagi dan menang besar. Kita unggul jauh di pemilihan pendahuluan dan unggul jauh dalam pemilu,” kata Trump.

Inilah pernyataan terakhir Trump di Cedar Rapids, Iowa, pada 19 Juli 2023 lalu. Sebagaimana Trump yang dikenal publik, ia sangat bersemangat. Namun publik tidak akan melihat penampilannya dalam debat kandidat calon presiden Partai Republik yang pertama Rabu, 23 Agustus 2023, malam atau 24 Agustus 2023 pagi WIB.

Komite Nasional Partai Republik Senin, 21 Agustus 2023, lalu mengatakan hanya delapan kandidat yang akan tampil di panggung debat di Milwaukee, Wisconsin.

Mereka yang diperkirakan tampil adalah:

  • Gubernur Florida Ron DeSantis
  • Senator South Carolina Tim Scott
  • Mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley
  • Pengusaha Vivek Ramaswamy
  • mantan Wakil Presiden Mike Pence
  • mantan Gubernur New Jersey Chris Christie
  • Gubernur North Nakota Dough Burgum, dan
  • mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson

Trump, kandidat capres paling unggul di Partai Republik, telah sejak lama memenuhi persyaratan jajak pendapat dan donor. Tetapi selama berbulan-bulan ia telah mengatakan tidak melihat ada gunanya bergabung dengan para pesaingnya di atas panggung debat Fox News itu, mengingat keunggulannya yang sangat besar dalam memperebutkan nominasi calon presiden Partai Republik dibanding kandidat-kandidat lain.

Ini akan menjadi malam terbesar dalam persaingan Partai Republik untuk memperebutkan Gedung Putih tahun 2024, ketika para kandidat berkumpul untuk pertama kalinya di atas panggung debat di Milwaukee.

trump di pengadilan NYMantan Presiden AS, Donald Trump, digiring menuju ruang persidangan di New York, AS, pada 4 April 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP/Mary Altaffer)

Ketidakhadiran Trump dalam Debat, Buka Peluang Bagi Bacapres Lain

Mantan pakar strategi Partai Republik Ron Bonjean mengatakan ketidakhadiran Trump dalam debat itu membuka peluang bagi kandidat lain untuk memaparkan rencana kebijakan mereka tanpa interupsi.

Bonjean mengatakan, “Ketidakhadiran Trump dalam debat Fox News membuat debat ini menjadi kurang menarik. Tetapi sekaligus memberi kesempatan kepada para kandidat GOP untuk menyampaikan apa yang mereka perjuangkan tanpa khawatir akan diinterupsi oleh Trump. Ini jadi semacam uji coba Olimpiade tanpa pemenang medali emas, yang diperkirakan akan menyapu bersih semua medali.”

Gubernur Florida Ron DeSantis memiliki taruhan paling tinggi dalam debat Rabu malam. Ia pernah dipandang sebagai penantang Trump yang paling kuat, tetapi tingkat popularitasnya terus menurun dan kini berjuang menghadapi kritik tajam.

“Saya kira hal ini akan memberi DeSantis peluang untuk menunjukkan kepada para pemilih – siapa dia sebenarnya. Ini penting untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Semua orang bertanya-tanya apakah ia mampu melakukannya?,” tambah Bonjean.

Survei AP-NORC: 63% Pendukung Partai Republik Ingin Trump Maju Lagi

Setelah setiap dakwaan baru, Donald Trump selalu menyombongkan diri bahwa posisinya di kalangan Partai Republik semakin membaik; dan dia benar.

Menurut jajak pendapat terbaru dari The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research. Hampir dua pertiga anggota Partai Republik atau sekitar 63% mengatakan mereka ingin agar mantan presiden itu mencalonkan diri lagi. Angka ini naik sedikit dibanding April lalu (55%) ketika Trump mulai menghadapi serangkaian tuduhan kriminal. Tujuh dari 10 anggota Partai Republik sekarang memiliki pendapat yang baik tentang Trump, meningkat dibanding 60% yang mengatakan hal yang sama dua bulan yang lalu.

Meskipun 74% anggota Partai Republik mengatakan akan mendukungnya pada November 2024, sekitar 53% warga Amerika mengatakan mereka pasti tidak akan mendukungnya jika ia menjadi calon presiden. Sebanyak 11% lainnya mengatakan bahwa mereka mungkin tidak akan mendukungnya pada November 2024.

Temuan ini mendukung argumen beberapa pesaing Trump yang sedang memperebutkan nominasi Partai Republik yang memuji masa jabatannya sebagai presiden, tetapi memperingatkan bahwa dia tidak akan dapat meraih suara di luar basis Partai Republik.

Trump Tetap Klaim Telah Dicurangi dalam Pemilu

Trump tidak memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan umum pada pemilu 2016, dan melengggang ke Gedung Putih karena memenangkan mayoritas electoral college. Tetapi pada pemilu tahun 2020, Joe Biden tidak saja memenangkan mayoritas electoral college, ia juga meraih tujuh juta suara lebih banyak dibanding Trump. Mantan presiden berusia 71 tahun itu mengklaim pemilu telah dicurangi.

Juru bicara tim kampanye Trump belum menjawab permohonan komentar dari Trump tentang dinamika yang tergambar dari jajak pendapat yang dilakukan sebelum Trump didakwa di negara bagian Georgia. Dakwaan setebal 98 halaman itu menuduh Trump dan 18 orang lainnya telah berkonspirasi melakukan kejahatan untuk mengubah hasil pemilu di negara bagian itu tahun 2020.

Trump Hadapi 91 Dakwaan

Secara keseluruhan Trump kini menghadapi 91 tuduhan kejahatan dalam kasus-kasus yang diajukan di Georgia, New York, Washington, D.C., dan Florida.

Jajak pendapat itu mendapati bahwa meskipun Presiden Biden telah berusia 80 tahun dan banyak yang meragukan kinerjanya karena faktor usia itu, tetapi hanya 43% warga Amerika yang mengatakan tidak akan mendukungnya dalam pemilu dan 11% lainnya mengatakan mungkin tidak akan mendukungnya.

Survei AP-NORC yang sama juga menemukan bahwa warga Amerika sangat terpecah dalam soal kasus-kasus kriminal terbaru yang dituduhkan kepada Trump, di mana sekitar separuhnya mengatakan dugaan upayanya untuk mencampuri penghitungan suara di negara bagian Georgia pada tahun 2020 adalah ilegal.

Jajak pendapat itu mendapati bahwa 85% pendukung partai Demokrat menyetujui tuduhan kriminal yang diajukan terhadap Trump pada oleh Jaksa Khusus Jack Smith pada 2 Agustus lalu. Sementara 47% bersikap independen dan 16% yang berasal dari Partai Republik tidak menyetujuinya. Secara keseluruhan, 3 dari 10 orang Amerika tidak setuju dengan dakwaan itu, termasuk sekitar dua pertiga dari Partai Republik.

Survei ini juga menunjukkan bahwa dakwaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap seorang mantan presiden tidak banyak membantu dalam mengguncang perpecahan mendasar di antara para pemilih. Mayoritas orang Amerika tidak menyetujui Trump, namun ia tetap populer di kalangan Partai Republik.

Debat kedua bagi para kandidat calon presiden Partai Republik ini akan dilangsungkan di Reagan Presidential Library di Simi Valley, California, pada tanggal 27 September. (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Mantan Presiden Donald Trump Akan Serahkan Diri pada 24 Agustus 2023
Mantan Presiden Donald Trump didakwa berupaya mengubah hasil Pemilu presiden pada tahun 2020 di Negara Bagian Georgia
0
Debat Antara Delapan Kandidat Capres AS dari Partai Republik
Mantan Presiden AS, Donald Trump, adalah satu-satunya kandidat calon presiden yang tidak akan mengikuti debat ini