Dampak Corona Mempengaruhi Harga Bawang Putih Impor

Akibat penyebaran virus corona yang mewabah di Kota Wuhan, China, membuat harga bawang putih impor mengalami kenaikan.
Pedagang bawang putih di Pasar Legi, Solo. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)

Solo - Dampak penyebaran virus corona mempengaruhi melonjaknya harga bawang putih impor di pasar tradisional Kota Solo, Jawa Tengah pada Selasa 4 Februari 2020, yang mengalami kenaikan hingga 100 persen.

Hal itu diakibatkan karena adanya penyetopan impor pangan dari China. Sehingga harga sejumlah komoditas pangan melonjak, tak terkecuali bawang putih. 

Melalui pantauan Tagar di Pasar Gede Solo, harga bawang putih jenis kating senilai Rp 60.000 per kg, di Pasar Nusukan Rp 50.000 per kg, dan di Pasar Legi Rp 48.000 untuk harga kulakan. 

Padahal beberapa hari sebelumnya, harga eceran bawang putih impor di Pasar Legi hanya Rp 30.000 per kg untuk jenis kating dan Rp 26.000 per kg untuk bawang putih sinco.

Selain harga yang melonjak tinggi dari distributor, sejumlah pedagang juga mengeluhkan kekurangan pasokan bawang putih. Distributor memilih untuk mengurangi pasokan lantaran langkanya komoditas bawang putih impor.

Kita sudah menciptakan bibit-bibit dan penanaman bawang putih lokal namun belum bisa memenuhi stok.

Pengurangan pasokan bisa mencapai 50 kuintal per harinya. Bisa dilihat dari 150 kuintal menjadi 100 kuintal. Hal inilah menjadi penyebab kelangkaan bawang putih, sehingga pedagang tidak bisa mengoptimalkan permintaan dari pembeli.

"Ya karena pasokan menurun kita jadi tidak bisa optimal jualnya," ujar Suwarni, 45 tahun, pedagang Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Selasa, 4 Februari 2020. 

95 Persen Bawang Putih Berasal dari China

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo mengatakan 95 persen pasokan bawang putih di Indonesia berasal dari China. Hal ini disebabkan karena produksi bawang putih di tanah air belum bisa memenuhi kebutuhan stok di tanah air.

"95 persen bawang putih masih dari luar. Meski kita sudah menciptakan bibit-bibit dan penanaman bawang putih lokal namun belum bisa memenuhi stok," ujar Wakil TPID sekaligus Kepala KPw Bank Indonesia Solo, Bambang Pramono.

Kata Bambang, pemerintah saat ini masih mencari negara lain untuk dijadikan alternatif impor bawang tersebut ke Indonesia. Bahkan juga melakukan identifikasi kebutuhan bawang putih di Tanah Air. 

Namun, upaya tersebut akan dikoordinasikan bersama Tim Pengendali Inflasi Pusat untuk melakukan pemetaan kawasan di China yang tidak terdampak virus corona. [] 

Baca juga:

Berita terkait
Baru dari Thailand, Wanita Korsel Kena Virus Corona
Seorang warga Korsel berdasarkan hasil tes dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru setelah melancong dari Thailand.
Virus Corona Jangan Sampai Ganggu Investasi
Pemerintah harus bisa menjaga dan mewaspadai jangan sampai efek virus corona mengganggu kinerja investasi dan menghambat roda perekonomian.
Kaum Pria Lebih Rentan Terserang Virus Corona
Ahli pulmonologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia membenarkan informasi yang menyebut pria lebih rentan terserang virus corona jenis baru.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.