Damai Sekarang Atau Rusia Kehilangan Beberapa Generasi

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan Rusia akan menanggung "beberapa generasi" untuk pulih dari kerugiannya akibat perang
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berbicara dari Kyiv, Ukraina, Sabtu, 19 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com/via AP)

Kyiv, Ukraina – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, para hari Sabtu, 19 Maret 2022, menyerukan diadakannya pembicaraan damai secara komprehensif dengan Moskow untuk menghentikan invasinya ke Ukraina. Ia mengatakan Rusia akan menanggung "beberapa generasi" untuk pulih dari kerugiannya akibat perang.

Pasukan Rusia mengalami kerugian besar dan kemajuan mereka sebagian besar terhenti sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan serangan pada 24 Februari 2022.

Namun, mereka telah mengepung kota-kota di Ukraina, meledakkan daerah perkotaan menjadi puing-puing, dan dalam beberapa hari terakhir telah mengintensifkan serangan rudal terhadap sasaran yang tersebar di Ukraina barat, jauh dari medan perang utama di utara dan timur.

protes invasi rusia di lisbonSebuah poster terlihat ketika warga melakukan protes antiperang, setelah Rusia melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Ukraina, di Lisbon, Portugis, 27 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Pedro Nunes)

Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada Sabtu, 19 Maret 2022, bahwa mereka belum melihat perubahan yang signifikan selama 24 jam terakhir di daerah garis depan. Namu,n kota-kota seperti Mariupol, Mykolaiv dan Kherson di selatan dan Izyum di timur, terus mengalami pertempuran yang dahsyat.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Jumat, 18 Maret 2022, bahwa pihaknya "sementara" kehilangan akses ke Laut Azov yang letaknya sangat strategis terhubung dengan Laut Hitam.

Zelenskyy mengatakan penolakan untuk berkompromi akan menjadi harga yang mahal bagi Rusia.

"Saya ingin semua orang mendengar saya sekarang, terutama di Moskow. Waktunya untuk (mengadakan) pertemuan telah tiba, sekarang saatnya untuk berbicara," katanya dalam sebuah pidato melalui video. "Waktunya telah tiba untuk memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina. Jika tidak, kerugian Rusia akan sedemikian rupa sehingga Anda perlu beberapa generasi untuk pulih."

Rusia terakhir kali mengakui pada 2 Maret 2022 bahwa hampir 500 tentaranya tewas akibat pertempuran. Ukraina mengatakan jumlahnya sekarang telah mencapai ribuan. Reuters belum dapat memverifikasi secara independen jumlah korban yang tewas.

Kantor Berita Reuters mengutip Interfax melaporkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Moskow mengharapkan operasinya di Ukraina berakhir dengan penandatanganan kesepakatan komprehensif tentang masalah keamanan, termasuk status netral Ukraina (ah)/Reuters/voaindonesi.com. []

Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia

Jepang dan Australia Gabung dengan AS Berikan Sanksi ke Rusia

Jepang Bekukan Aset Oligarki Kremlin

Australia Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap Rusia

Berita terkait
Mahkamah Internasional Desak Rusia Hentikan Invasi ke Ukraina
Mahkamah Internasional (ICJ) pada Rabu, 16 Maret 2022, memerintahkan Rusia untuk menangguhkan invasi ke Ukraina