Mahkamah Internasional Desak Rusia Hentikan Invasi ke Ukraina

Mahkamah Internasional (ICJ) pada Rabu, 16 Maret 2022, memerintahkan Rusia untuk menangguhkan invasi ke Ukraina
Keputusan oleh ICJ juga dikenal sebagai "Pengadilan Dunia" (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Mahkamah Internasional (ICJ - International Court of Justice) pada Rabu, 16 Maret 2022, memerintahkan Rusia untuk menangguhkan invasi ke Ukraina, dengan mengatakan pihaknya "sangat khawatir" dengan penggunaan kekuatan Moskow.

Kyiv memuji putusan Mahkamah Internasional yang meminta Moskow menghentikan invasi sebagai "kemenangan penuh" dengan mengatakan akan terus mengupayakan itu "sampai orang Ukraina dapat kembali ke kehidupan normal."

Putusan tersebut merupakan putusan pertama yang dijatuhkan oleh pengadilan internasional sejak perang di Ukraina dimulai.

Keputusan tersebut diumumkan ketika pasukan Moskow masih berada di sekitar kota-kota besar termasuk ibu kota Ukraina.

Ukraina meminta badan hukum untuk campur tangan. Ukraina mengatakan bahwa Rusia secara keliru menuduh telah terjadi genosida di wilayah Donetsk dan Luhansk untuk membenarkan serangannya.

Kyiv menginginkan tindakan segera untuk menghentikan pertempuran yang oleh badan hak asasi manusia PBB dilaporka telah merenggut nyawa sedikitnya 1.834 korban sipil.

1 Bunyi putusan ICJ

"Federasi Rusia harus segera menangguhkan operasi militer yang dimulai pada 24 Februari di wilayah Ukraina," sambil menunggu keputusan akhir dalam kasus tersebut, kata Hakim Ketua ICJ Joan Donoghue.

"Pengadilan sangat prihatin dengan penggunaan kekuatan oleh Federasi Rusia yang menimbulkan masalah yang sangat serius dalam hukum internasional," tambah Donoghue.

Tidak ada perwakilan Rusia yang hadir dalam pertemuan itu. Di luar ICJ, puluhan pengunjuk rasa berkumpul, banyak yang membawa plakat bertuliskan "Hentikan Putin" dan "Lindungi Langit Kita", mengacu pada permintaan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, agar NATO memberlakukan larangan zona terbang di atas Ukraina.

demo ukraina di venezuelaPeserta demo menentang aksi invasi Rusia terhadap Ukraina di luar kantor Uni Eropa di Caracas, Venezuela, membentangkan spanduk yang bertuliskan "Hentikan Putin" pada 3 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Leonardo Fernandez Viloria)

2 Tidak ada bukti genosida

Rusia menolak menghadiri sidang pada 7 dan 8 Maret lalu, dengan alasan dalam pengajuan tertulis bahwa ICJ "tidak memiliki yurisdiksi" karena permintaan Ukraina berada di luar ruang lingkup Konvensi Genosida 1948 yang menjadi dasar kasusnya.

Moskow juga membenarkan penggunaan kekuatannya di Kyiv, dengan mengatakan "tindakan itu sebagai upaya untuk membela diri."

Namun, ICJ memutuskan memiliki yurisdiksi dalam kasus tersebut, dengan Donoghue menunjukkan bahwa ICJ saat ini "tidak memiliki bukti yang mendukung tuduhan Federasi Rusia bahwa genosida telah dilakukan di wilayah Ukraina."

Hakim menambahkan bahwa meskipun negara-negara memiliki hak untuk membela terhadap dugaan genosida, langkah itu perlu "terjadi sesuai semangat dan tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Donoghue meragukan bahwa Konvensi Genosida mengizinkan "penggunaan kekuatan sepihak negara di wilayah negara lain untuk tujuan mencegah atau menghukum dugaan genosida."

ICJ dibentuk setelah Perang Dunia II untuk mengatur perselisihan antara negara-negara anggota PBB, terutama berdasarkan perjanjian dan konvensi. Meskipun putusannya mengikat, ia tidak memiliki sarana nyata untuk menegakkannya. Sidang penuh atas isi kasus ini masih bisa memakan waktu bertahun-tahun, kata para ahli.

Hakim ICJ juga memerintahkan Moskow untuk memastikan bahwa militer atau unit bersenjata tidak melanjutkan serangannya. Namun, "apakah Rusia akan menuruti adalah pertanyaan yang sama sekali berbeda", kata Marieke De Hoon, asisten profesor hukum publik dan kriminal internasional di Universitas Amsterdam.

presiden ukraina wawancara dng reutersPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, berbicara selama wawancara dengan Reuters di Kyiv, Ukraina, 1 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Umit Bektas)

3 Apa perkembangan terbaru di Ukraina?

Sidang ICJ pada hari Rabu, 16 Maret 2022, dilakukan saat pasukan Rusia meningkatkan serangan terhadap bangunan tempat tinggal di Ibu Kota Kyiv. Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina telah mencapai 3 juta, ini menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.

Kantor hak asasi manusia PBB melaporkan bahwa 691 orang telah tewas dan 1.143 terluka sejauh ini, mencatat bahwa angka sebenarnya kemungkinan "jauh lebih tinggi."

Sementara itu, Presiden Zelenskyy mengatakan bahwa posisi dalam negosiasi antara perwakilan Rusia dan Ukraina mulai terdengar "lebih realistis." Pada hari Rabu, 16 Maret 2022, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan ada "harapan untuk kompromi." [ha/pkp (AFP, dpa, Reuters)]/dw.com/id. []

Latar Belakang Konflik Ukraina dan Invasi Rusia ke Donbas

Amerika Sebut Tindakan Putin di Ukraina Sebagai Awal Perang

Perang Hibrida Dikobarkan Rusia di Ukraina

Menhan Amerika Serukan Rusia Lakukan Deeskalasi Krisis Ukraina

Berita terkait
Situs-situs Warisan Dunia UNESCO di Ukraina yang Terancam Invasi Rusia
Ketika Rusia terus ancarkan serangan yang mematikan dan merusak ke Ukraina, UNESCO telah serukan perlindungan warisan budaya di sana
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.