Rembang - Tren bersepeda belakangan ini menjangkit berbagai kalangan di Kabupaten Rembang. Tingginya minat gowes tersebut ternyata memancing pelaku pencurian beraksi.
Satu sepeda milik saya, kemudian milik warga di depan rumah, dua sepeda.
Tak tanggung-tanggung, tiga sepeda bermerek milik warga Perumahan Madina Asri, di Desa Jolotundo, Kecamatan Lasem, raib digondol pencuri dalam tempo bersamaan, semalam atau Kamis dini hari, 11 Juni 2020. Sepeda yang dicuri semuanya jenis mountain bike (MTB) alias sepeda gunung
"Satu sepeda milik saya, kemudian milik warga di depan rumah, dua sepeda. Jadi, ada tiga sepeda yang hilang tadi malam," kata korban, Agus Wijayanto, Kamis, 11 Juni 2020.
Agus mengaku sekitar pukul 01.00 WIB dirinya masih terjaga, belum tidur. Pagar rumahnya juga dalam keadaan terkunci. Hanya saja ia tengah asyik bermain gadget menggunakan headset miliknya, sehingga tidak mendengar suara mencurigakan aksi pencurian di di rumahnya.
"Saya semalem pukul 01.00 WIB itu belum tidur, tapi karena pakai headset saat main handphone jadi tidak tau kalau ada kejadian seperti itu. Sepedanya itu mungkin dilewatkan di atas pagar, soalnya pagar sudah saya kunci semalam," tutur dia.
Aksi pencurian, kata dia, diperkirakan terjadi antara pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB. Dirinyapun sempat kesal ketika mengetahui satu sepeda miliknya hilang. Sementara di teras rumah ada dua sepeda dan satu unit motor yang terparkir. Pencuri tersebut seolah mengetahui harga sepeda mana yang mahal.
"Itu ada dua sepeda depan rumah saya sama motor, seperti diejek, kenapa kok tidak diambil semuanya. Cuma sepeda yang mahal yang diambil, kan aneh itu," ucap dia.
Agus menyebutkan harga sepeda MTB bermerk Polygon Xtrada miliknya berharga lebih dari Rp 5 juta. Sedangkan milik tetangganya juga sepeda bermerek dengan harga yang cukup mahal.
"Kalau depan rumah saya kurang tahu mereknya, yang jelas semuanya bermerek," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat Durrohman mengatakan di lokasi kejadian tidak ada CCTV yang terpasang. Selain itu ronda keliling juga tidak ada dikarenakan adanya pendemi Covid-19 yang menyebabkan warga tidak bisa berjaga di pos ronda.
"Dulu ada ronda keliling, tapi semenjak ada Covid-19 ini tidak memungkinkan adanya kerumunan, jadi ronda malam ditiadakan," katanya. []
Baca juga:
- Sembunyi di Plafon Rumah, Pencuri di Makassar Diciduk
- Aksi Nekat Pencurian Guru SD di Brebes
- Polisi Magelang Ringkus Penyebar Hoaks Pencurian