Dahnil Simanjuntak: Dilarang Melalak Kalok Gak Pake Masker

Uniknya, pria yang merupakan orang dekat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu menyampaikannya dalam bahasa atau logat Medan.
Status ajakan ikuti prokes dari Dahnil Anzar Simanjuntak di medsos, Selasa, 5 Januari 2021. (Foto: Tagar/IG)

Jakarta - Akun media sosial Dahnil Anzar Simanjuntak yang dikenal sebagai politisi Partai Gerindra memuat status ajakan masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat ke luar rumah.

Uniknya, pria yang merupakan orang dekat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu menyampaikannya dalam bahasa atau logat Medan.

Seperti terlihat di akun Instagram miliknya, Dahnil menuliskan status yang kemudian direspons banyak warganet.

"Dilarang melalak kalau gak pake masker," demikian status Dahnil pada Selasa, 5 Januari 2021.

Kata melalak sendiri lazim digunakan orang Medan untuk orang yang suka keluyuran. 

Status Dahnil bermakna agar warga yang keluyuran atau melalak ke mana saja, agar tetap menggunakan masker menghindari terpapar Covid-19.

Status Dahnil yang diunggah di Twitter kemudian ditanggapi oleh politisi Partai Demokrat, Hinca IP Pandjaitan.

"Hanya orang Medan, Asahan, Tanjung Balai, Sidempuan, Rantau Prapat, pokoknya orang Sumut yang paham arti melalak, apalagi kalau ditambah kata kali," cuit Hinca.

“Jangan melalak kali klen ya tanpa pakai masker. Sambil tolak pinggang namboru di rumah, bisa gawat kali lah itu," sambung Hinca.

Warganet pemilik akun @BaroonMs77, membalas Hinca dan Dahnil, menyebut melalak itu artinya mondar-mandir. "Bahasa kerennya mondar mandir, pae paulu, setau saya pak," tulis dia.

Lucunya, saat seorang warganet pemilik akun elasicosport di Instagram membalas status Dahnil, seperti tidak nyambung. "Kalau melayat ke dasar laut, cari drone. Ngak usah pakai masker," tulisnya.

Warganet ini diduga tak paham arti melalak. Sehingga asal menyebut begitu saja.

Seorang warganet lainnya dengan akun magdalenamahmud59, menyebut kata melalak hanya dipahami orang Sumatra atau Melayu.

"Cuma orang Melayu/Sumatra yang tau arti melalak, Bang. Kan jadinya abang translate lagi....abang lucu ih," tulisnya.

Diketahui, kasus Covid-19 sejauh ini masih belum terkendali. Bahkan terjadi kenaikan kasus di sejumlah daerah akibat banyak warga mulai abai menerapkan protokol kesehatan.

Setelah libur panjang kami lihat peningkatan kasusnya luar biasa ketat

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pun sampai meminta seluruh pemangku kebijakan di daerah mengaktifkan kembali posko-posko Covid-19 guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

"Hal itu dilakukan karena kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan mulai berkurang dan angka kasus Covid-19 kembali naik di sejumlah daerah," kata Doni di Jakarta, Selasa, 5 Januari 2020.

Dia meminta para bupati, wali kota, dan gubernur bisa mengalokasikan dana untuk tersedianya posko, mulai dari tingkat provinsi sampai dengan paling tidak tingkat kelurahan, syukur kalau anggarannya cukup bisa sampai tingkat RT dan RW.

Baca juga: 

Doni mengaku optimis apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka kasus aktif yang selama ini selalu meningkat kemudian dapat ditekan kembali.

Sebab, kunci dari keberhasilan dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah peran serta masyarakat sebagai garda terdepan.

"Kalau ini bisa dilakukan, maka kami yakin kasus aktif yang selama ini cukup tinggi bisa kita tekan kembali," ucap Doni.

Doni menjelaskan bahwa data mengenai adanya penurunan kedisiplinan masyarakat terkait protokol kesehatan 3M, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak menghindari kerumunan, didapatkan dari hasil monitoring di beberapa daerah oleh tim dengan jumlah ribuan orang.

Sebagaimana laporan sebelumnya, bahwa kasus aktif secara nasional berada pada angka 14,26 persen. Hal itu mengalami penurunan selama dua bulan terakhir.

Kemudian untuk angka kesembuhan berada pada 82,77 persen dan hal itu juga mengalami penurunan dibandingkan pada periode dua bulan yang lalu.

Selanjutnya kasus harian aktif dilaporkan ada sebanyak 772.103 orang yang terpapar Covid-19. Untuk kasus sembuh sudah mencapai 639.103 orang.

Berikutnya untuk angka kematian sebesar 22.911, yang secara nasional masih berada di bawah rata-rata angka kematian global dengan selisih 0,81 persen.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa kasus kematian masih cukup tinggi meskipun kasus aktif dan angka kesembuhan sudah jauh dari rata-rata global, tetapi lebih rendah dibandingkan pada November 2020 dengan selisih 12,83 persen.

Adapun menurut Doni, selisih penurunan dan peningkatan kasus yang terjadi di Indonesia pada dua bulan terakhir terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah adanya libur panjang.

Hal itu tentunya harus menjadi catatan penting bagi setiap daerah, khususnya yang sebelumnya terus aktif melaporkan data kejadian dan masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan agar segera mengambil kebijakan sesuai arahan sebelumnya.

"Setelah libur panjang kami lihat peningkatan kasusnya luar biasa ketat," ujar Doni.

"Ini alarm bagi kita semua, mohon ini kita cermati, terutama di daerah yang secara rutin setiap hari laporan yang kami terima belum mengalami penurunan," pungkasnya.[]

Berita terkait
5 Masker Berbahan Alami untuk Menghilangkan Jerawat
Berikut Tagar rangkumkan sejumlah pilihan bahan-bahan alami yang dapat dijadikan masker untuk menghilangkan jerawat membandel.
Hotman Paris Kabur dari Bali, Banyak Bule Tak Pakai Masker
Mengaku takut di Bali karena banyak bule tak mengenakan masker, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea memilih kembali ke Jakarta.
Difabel Penjual Masker di Bogor, Tak Pulang Sebelum Ada Uang
Seorang difabel buta, Rinawati, 44 tahun, berdagang masker di Stasiun Bojong Gede, Bogor. Dia punya prinsip pantang pulang sebelum dapat uang.
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.