Dahnil Anzar Simanjuntak: Hasil Survei LSI Denny JA Berbahaya

Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan hasil survei LSI Denny JA berbahaya.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak di arena debat ketiga di Hotel Sultan Jakarta, Minggu malam (17/3/2019). (Foto: Tagar/Ronauli Margareth)

Jakarta, (Tagar 23/3/2019) - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA membahayakan persatuan Indonesia.

Hal tersebut terkait hasil survei Denny JA tentang segmen pemilih muslim yang orientasi politiknya menilai Indonesia harus seperti Timur Tengah.

“Denny JA ini melakukan survei untuk mempersatukan Indonesia atau memecah belah Indonesia? Itu berbahaya loh,” ujarnya di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (6/3).

Apalagi, dalam segmen pemilih muslim yang orientasi politiknya menilai Indonesia harus seperti Timur Tengah itu lebih banyak memilih capres 02. Padahal, Prabowo-Sandi menurutnya tak pernah memakai diksi rasial ketika berkampanye.

“Kalau Anda perhatikan selama kampanye Pak Prabowo dan Bang Sandi tak pernah gunakan diksi rasial, yang selalu digunakan adalah diksi ekonomi dan pembangunan,” sambungnya.

Survei LSI Denny JA ini dianggap cenderung punya labelling dan framing yang tidak sehat bagi masyarakat. Terlebih survei yang mengkotak-kotakan masyarakat radikal atau tidak.

“Kecenderungan punya labelling, framing yang berbahaya untuk persatuan Indonesia. Itu kan tuduhan. Kalau mereka berusaha mensegmentasikan masyarakat kita kotak-kotakan masyarakat sambil nunggu hasil yang sana radikal yang sini tidak,” jelas dia.

Ia mengatakan di tengah panasnya Pemilu 2019, survei LSI Denny JA yang demikian malah berbahaya. Pasalnya semua orang kini sedang berusaha untuk menjahit persatuan meskipun punya pilihan politik yang berbeda.

“Bagi saya survei Denny JA berbahaya bagi persatuan di tengah pemilu yang berusaha menjahit persatuan itu dalam perbedaan politik dan pilihan politik itu wajar,” tandasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.