Daftar 14 SMP di Surabaya Disiapkan Sekolah Tatap Muka

Dispendik Surabaya kembali melakukan simulasi sistem pembalajaran Blended Leaning di 14 SMP.
Dispendik Surabaya melakukan simulasi belajar tatap muka di SMPN 1 Surabaya, Senin, 7 Desember 2020. (Foto: Tagar/Pemkot Surabaya)

Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan kembali melakukan simulasi sekolah tatap muka dengan sistem Blended Learning untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setidaknya ada 14 SMP negeri maupun swasta di Surabaya mengikuti sistem pembelajaran Blended Learning, Senin, 7 Desember 2020.

Empat belas SMP di Surabaya yang melaksanakan simulasi sekolah tatap muka terdiri dari 11 SMP negeri dan 3 SMP swasta. Rinciannya yakni, SMPN 1 Surabaya, SMPN 2 Surabaya, SMPN 3 Surabaya, SMPN 10 Surabaya.

Dengan harapan kami mendapatkan gambaran yang utuh apabila nanti sekolah dibuka dalam masa pandemi.

Selanjutnya, SMPN 12 Surabaya, SMPN 15 Surabaya, SMPN 19 Surabaya, SMPN 26 Surabaya, SMPN 28 Surabaya, SMPN 46 Surabaya dan SMPN 62 Surabaya. Sementara lembaga pendidikan swasta, terdiri dari SMP 17 Agustus 1945 Surabaya, SMP YBPK 1 Surabaya dan SMP GIKI 2 Surabaya.

Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo mengatakan simulasi ini adalah persiapan untuk sekolah tatap muka dalam masa pandemi Covid-19. Sebelum sekolah tatap muka resmi berjalan, maka diawali dahulu dengan simulasi.

Baca juga:

"Dengan harapan kami mendapatkan gambaran yang utuh apabila nanti sekolah dibuka dalam masa pandemi," ujar Supomo saat meninjau simulasi PBM tatap muka di SMPN 1 Surabaya.

Supomo menjelaskan ada ketentuan-ketentuan yang dibuat di dalam proses belajar mengajar tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Yakni, pelajar harus dalam kondisi sehat dan sebelumnya telah mengikuti swab dengan hasil negatif. Ketentuan ini berlaku pula bagi para guru maupun seluruh tenaga pendidikan yang hadir di sekolah.

"Kemudian ada persetujuan oleh orang tua. Jadi mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orang tua. Kemudian ada persetujuan dari komite sekolah dan selebihnya sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah murid datang," kata dia.

Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka ini, pihaknya juga melibatkan lembaga yang concern di bidang kesehatan. Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan-masukan agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran Covid-19.

Menurut Supomo, simulasi belajar tatap muka di sekolah ini rencananya dilaksanakan mulai hari Senin hingga 14 hari ke depan. Melalui simulasi ini, pihaknya berharap mendapat gambaran yang utuh secara natural ketika siswa mengikuti pembelajaran di sekolah.

"Misalnya ketika anak-anak keluar dari kelas maupun ke kamar mandi, kemudian ketika mereka istirahat di kelas. Sehingga kita dapat gambaran, dan apa yang kita lakukan ini agar benar-benar bisa mengendalikan penyebaran Covid," ujar dia.

Dalam simulasi yang berlangsung di hari pertama ini, Supomo menyebut, diikut sebanyak 14 SMP di Surabaya Barat, Pusat, Utara, Selatan dan Timur. Jumlah pelajar yang mengikuti pun terbatas dan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing sekolah.

"Jadi ini memang kita buat menyebar (lima wilayah Surabaya), agar kita mendapatkan gambaran kehadirannya mereka. Semuanya kelas IX, karena kami melihat mereka yang paling urgent untuk kemudian dilakukan sekolah tatap muka," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Surabaya, Akhmad Suharto menyatakan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolahnya hari ini berjalan lancar. Seluruh siswa yang hadir dalam kondisi sehat dan sebelumnya telah dilakukan swab dengan hasil negatif Covid-19.

"Alhamdulillah berjalan lancar, seluruh siswa dalam kondisi sehat. Sebelumnya telah di-swab oleh Pemkot Surabaya. Yang mengajar juga guru-guru umurnya di bawah 50 tahun," kata Suharto.

Ia mengungkapkan simulasi belajar tatap muka hari pertama ini diikuti sebanyak 18 pelajar kelas IX. Sementara bagi pelajar lain, mereka dapat mengikuti pembelajaran melalui online di rumahnya masing-masing.

"Dari seluruh siswa kelas IX sebanyak 405 anak itu materinya sama, antara yang berada di rumah dan sekolah. Jadi siswa yang berada di rumah juga menerima pembelajaran yang sama," kata dia.

Untuk mendukung pelaksanaan simulasi belajar tatap muka di sekolahnya, pihaknya juga menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. Di antaranya, pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun, bilik sterilisasi, tempat cuci tangan, penerapan jaga jarak di kelas, hingga akses jalan One Way atau satu arah.

"Sarana dan prasarana (protokol kesehatan) sudah disiapkan Pemkot Surabaya. Hari ini mata pelajaran jam pertama 90 menit dan kedua 60 menit. Sementara ini tidak ada kendala apapun dan berjalan dengan lancar," tutur dia.[]

Berita terkait
1022 Personel Polisi Amankan 5182 TPS di Surabaya
Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya mengerahkan 1.022 personel untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Penyebar Video Azan Jihad di Tegal Ternyata Warga Surabaya
Polisi meringkus pengunggah video viral azan jihad yang tersebar dan meresahkan warga Tegal. Ternyata pelaku tercatat sebagai warga Surabaya.
Sekretariat TMP Diserang, PDIP Surabaya Melapor ke Polisi
Memasuki masa tenang Pilkada Surabaya, markas TMP PDIP Surabaya diserang dan dirusak sejumlah orang tak dikenal.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu