Cuaca Buruk, Nelayan Aceh Diimbau Tidak Melaut

BMKG mengeluarkan peringatan gelombang laut di perairan Aceh tinggi dan dinyatakan sebagai cuaca ekstrem.
Sejumlah kapal bersandar di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Lampulo, Kota Banda Aceh, Aceh, Rabu, 8 April 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Lhokseumawe, Aceh – Akibat cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Provinsi Aceh, maka para nelayan dan kapal yang melayani jasa penyeberangan, diimbau untuk tidak beraktivitas sementara waktu.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakari mengatakan, gelombang laut di Provinsi Aceh tergolong cukup tinggi.

“Kondisi gelombang laut di perairan Aceh cukup tinggi dan sudah tergolong dalam kategori cuaca ekstrem, maka untuk sementara waktu alangkah baiknya untuk nelayan dan penyedia jasa penyeberangan agar tidak memaksa untuk melaut,” ujar Zakaria, Selasa, 4 Agustus 2020.

Zakaria menambahkan, hal lain yang perlu diantasipasi adalah, mengenai banjir rob atau banjir yang diakibatkan oleh air laut pasang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tepi pantai.

Tingginya gelombang laut tersebut, disebabkan oleh Siklon Tropis Sinlaku di Laut Cina Selatan, yang menyebabkan tekanan renda di wilayah Asia, sehingga berdampak pada cuaca diwilayah Aceh.

“Terjadi pembelokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, sehingga dampak yang dihasilkan berupa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, angin kencang dan tinggi gelombang,” tutur Zakaria.

Kondisi gelombang laut di perairan Aceh cukup tinggi dan sudah tergolong dalam kategori cuaca ekstrem.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda, mengeluarkan peringatan dini tentang cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Aceh.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Gelombang Laut Capai 6 Meter di Aceh

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan, saat sekarang ini gelombang laut di perairan Aceh tinggi dan dinyatakan sebagai cuaca ekstrem.

Zakaria menambahkan, ketinggian gelombang laut di perairan Sabang-Banda Aceh mencapai 2,50 meter, Perairan Utara Sabang 6 meter, perain Utara–Timur Aceh 1,25 meter, Barat – Selatan Aceh 4 meter, Selat Malaka Bagian Utara 4 meter, Samudera Hindia Barat Aceh 6 meter. []


Berita terkait
Museum Tsunami Aceh Masuk Nominasi API 2020
Museum Tsunami sengaja dibuat untuk mengenang dahsyatnya bencana yang terjadi di Aceh.
Aceh Tamiang Belum Terima Dana Insentif Rp 3 Miliar
Pemerintah Aceh Tamiang belum menerima dana insentif daerah (DID) sebesar Rp 3 miliar.
Bertambah 7 Pasien, Kasus Covid-19 di Aceh Jadi 440
Pasien virus corona atau Covid-19 di Aceh bertambah sebanyak 7 pasien pada Selasa, 4 Agustus 2020.
0
Amerika Perluas Kapasitas Tes untuk Cacar Monyet
Perluas kapasitas pengujian di berbagai penjuru negara dan membuat tes lebih nyaman dan mudah diakses pasien dan penyedia layanan kesehatan