Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh melalui Atrisi Research Center (ARC) membagikan ribuan hand sanitizer kepada berbagai unit kerja dan masyarakat umum.
Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal mengatakan, dengan merebaknya penyebaran Covid-19, kebutuhan akan hand sanitizer ini semakin tinggi. Unsyiah sangat senang, melalui produk U-Hansa yang diproduksi oleh ARC, Unsyiah bisa membantu masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran dan penularan covid-19 di Aceh.
“Mudah-mudahan produk ini bisa digunakan oleh orang-orang/kelompok yang membutuhkan. Untuk menjaga diri mereka dari wabah yang sedang kita hadapi saat ini," Kata Samsul dalam keterangan yang diterima Tagar, Rabu, 1 April 2020.
Mudah-mudahan produk ini bisa digunakan oleh orang-orang/kelompok yang membutuhkan.
Samsul juga menambahkan, pembagian hand sanitizer ini sebenarnya sudah lama direncanakan oleh Unsyiah dan ARC. Namun sempat terkendala oleh bahan baku yang sangat langka dipasaran, sehingga pihak ARC harus melakukan pemesanan ke luar kota.
Kepada seluruh kelompok penerima, Samsul mengingatkan setelah bersentuhan dengan apapun, dimohon untuk segera menggunakan hand sanitizer ini agar semua yang menempel di tangan kita bisa dihilangkan.
“Setelah botol U-Hansa ini kosong, mohon jangan dibuang, karena cairannya dapat diisi ulang oleh pihak ARC dengan membawa botol kosong," katanya.
Beberapa pihak penerima yang hadir adalah perwakilan Rumah Sakit Ibu dan Anak, Puskesmas Kopelma Darussalam, Mahasiswa Asing dan mahasiswa Papua, asrama Unsyiah, UKM di lingkungan Unsyiah, dan tenaga kebersihan di lingkungan Unsyiah. Sementara untuk pembagian kepada masyarakat umum, tim ARC akan turun ke lapangan secara langsung untuk melihat kelompok membutuhkan.
Syaifullah Muhammad, Ketua ARC Unsyiah mengatakan sebanyak 50 botol kemasan 500 ml akan dibagikan untuk mesjid, penjara, rumah sakit, puskesmas, dan unit-unit lain. Kemudian, sebanyak 1700 botol kemasan 60 ml akan dibagikan untuk masyarakat miskin dan kelompok rentan.
“Yang terpenting adalah pembagian yang kami lakukan tepat sasaran. Karena kita lebih fokus pada kelompok masyarakat yang lebih rentan, seperti nyak-nyak yang berjualan di pasar, pemulung, dan profesi lain yang memang benar-benar membutuhkan," katanya. []
