Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan meluasnya penyebaran virus corona atau COVID-19 dalam negeri tak akan mengubah rencana pembayaran klaim nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akhir Maret ini.
"Kami konsisten untuk pembayaran. Jiwasraya akan tetap melakukan pembayaran tahap pertama itu bulan Maret," ucap Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga melalui konferensi video di Jakarta, Rabu, 18 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.
Namun, pembayaran klaim nasabah Jiwasraya harus mendapatkan persetujuan dulu dari Kementerian BUMN, manajemen Jiwasraya, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat rapat gabungan Panitia Kerja (Panja) Komisi VI, Komisi XI, dan Komisi III DPR akhir bulan ini.
"Kalau kita bisa dapat keputusan dari Panja (Panitia Kerja) DPR, kita akan konsisten," tuturnya.
Baca juga: Indef: Kerugian Lockdown Akibat Virus Corona Besar
Arya pernah menjelaskan pembayaran klaim nasabah Jiwasraya akan melalui beberapa tahap. Untuk tahap pertama akan berasal dari efisiensi perseroan pelat merah yang kerjanya tak lagi maksimal tapi bisnisnya masih berjalan.
"Operasional mereka seperti biaya listrik, sewa kantor dan sebagainya itu bisa diefisienkan," kata dia.
Arya juga menuturkan skema dan dana pembayaran tahap pertama untuk nasabah Jiwasraya Maret ini sudah tersedia. "Yang pasti dana untuk tahap pertama sudah stand by," tuturnya.
Terkait nasabah mana yang akan diprioritaskan dalam tahap pertama ini, Kementerian BUMN akan mempresentasikannya kepada Panja DPR. "Urgensi kita tahu untuk kondisi sekarang, mana masyarakat yang membutuhkannya," ujarnya.
Sementara itu, kasus penyebaran virus positif corona di Indonesia terus bertambah. Pasien positif yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Indonesia bertambah 55 orang menjadi 227 orang pada Rabu, 18 Maret 2020. Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto menuturkan 55 kasus positif menyebar dari beberapa daerah di Indonesia.
Dari 55 kasus positif COVID-19 di Indonesia, Jakarta menjadi daerah yang terinfeksi paling banyak di antara daerah lainnya.
"Periode 17 Maret pukul 12.00 WIB sampai 18 Maret pukul 12.00 WIB ada penambahan kasus 55 kasus positif," ucap Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2020. []