Jakarta – Pusat penyebaran (episentrum) virus corona baru (Covid-19) yang berawal di Wuhan, China, ternyata tidak terjadi di China. Bahkan di Korea Selatan (Korsel) yang semula diperkirakan banyak kalangan akan jadi episentrum Covid-19 kasusnya tidak beranjak jauh dari sekitar 10.000-an.
Pusat penyebaran Covid-19 ternyata ‘terbang’ ke Eropa yang diawali di Italia selanjutnya diambil alih Spanyol. Negara-negara Eropa lain melaporkan kasus Covid-19 antara 11.000-an sampai 200.000-an. Jumlah kematian di Eropa, terutama di Italia dan Spanyol, juga tinggi.
Tapi, pemuncak pandemi Covid-19 justru dipegang Amerika Serikat (AS). Semula Presiden Donald Trump sesumbar bahwa virus (dia sebut ‘virus China’) tidak akan bisa masuk ke AS. Maka, langkah-langkah epidemiologis pun terlambat dilakukan, seperti tes Covid-19 yang baru dilakukan setelah virus menyebar di banyak negara bagian.
Maka, tidaklah mengherankan kalau kasus di AS saat ini dilaporkan 1.064.533 dengan 61.668 kematian dan 147.411 sembuh. Bandingkan dengan kasus global yang mencapai 3.220.229 dengan 228.223 kematian dan 1.000.351 sembuh.

Di Eropa sendiri Spanyol ada di puncak pandemi yang disusul Italia, Prancis, Inggris dan Jerman. Tapi, kematian terbanyak di Italia yang disusul Inggris, Spanyol dan Prancis.
Paling tidak ada 17 negara Eropa yang melaporkan kasus Covid-19 antara 11.000-an sampai 200.000-an dengan jumlah kematian yang juga tinggi. Beberapa negara lain juga melaporkan kasus Covid-19 antara 3.000-an sampai 9.000-an. []