Yogyakarta - Kasus pasien positif Corona dari klaster pedagang ikan di Yogyakarta bertambah satu orang pada 11 Juni 2020. Hingga saat ini sudah lima pasien Covid-19 dari klaster yang bersumber dari Pasar Kobong, Semarang, Jawa Tengah ini.
"Dia masuk kasus 254, identitasnya seorang pria, 50 tahun, asal Kabupaten Sleman," ungkap Juru Bicara Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk Penanganan Covid-19 , Berty Murtiningsih pada Kamis, 11 Juni 2020.
Berty mengatakan, sebelumnya sudah ada empat orang yang masuk dalam klaster pedagang ikan. Kasus pertama muncul setelah tiga orang dinyatakan positif Corona usai mengantar ikan ke Semarang, Jawa Tengah dari Yogyakarta.
Selain penambahan dari klaster pedagang ikan, kasus positif Korona di Yogyakarta juga bertambah dari klaster Indogrosir. Pasien ini berjenis kelamin perempuan, 38 tahun, asal Sleman. "Riwayat penularannya karena pernah kontak dengan kasus 237 dari klaster Indogrosir," katanya.
Dengan begitu, menurut data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY jumlah orang yang positif Covid-19 ada 252 kasus. Hal itu berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten/Kota dan rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY.
Dia masuk kasus 254, identitasnya seorang pria, 50 tahun, asal Kabupaten Sleman.
Sementara itu, ada satu orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 per hari ini. Dia adalah kasus 178, seorang pria, berusia 45 tahun, asal Sleman. "Jadi yang sembuh ada 195 orang," ujarnya.
Berty mengatakan, hasil laboratorium menunjukkan 1.255 negatif Covid-19. Masih dalam proses penelitian ada 162 spesimen, ada 21 orang yang meninggal yang sedang menunggu hasil uji lab. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 7.073 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) ada 1.669 orang, masih dalam perawatan 90.
Tenaga Medis RSA UGM OTG Corona
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arief Budiyanto menuturkan, seorang tenaga medis yang bekerja di RSA UGM dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Sebelumnya, pada 8 Juni 2020 dilaporkan seorang tenaga medis positif Corona.
Diakuinya, pihaknya tidak mengetahui riwayat dia terpapar Covid-19. "Masih kami lakukan pelacakan kontak," katanya.
Menurutnya, petugas medis itu sama sekali tidak merawat orang yang terpapar Covid-19 di RSA UGM. Ia menilai, bisa saja tenaga medisnya terpapar Corona dari transmisi lokal. "Di Yogyakarta kan sekarang sudah banyak transmisi lokal," katanya.
Setelah itu, orang yang sempat kontak dengan petugas medis tersebut menjalani rapid diagnostic test (RDT). Hasilnya negatif semua. Namun demikian, ia tidak merinci jumlah orang yang telah menjalani RDT. []
Baca Juga:
- Aplikasi CMS, Solusi Data Corona di Yogyakarta
- RS UGM Yogyakarta Resmi Menjadi Rujukan Covid-19
- Daftar Lokasi dan Biaya Rapid Test di Kulon Progo