Corona, 25 Turis Dipindahkan ke Satu Pulau di Aceh

Pemerintah Aceh Singkil memindahkan 25 wisatawan mancanegara ke Pulau Sikandang untuk mencegah virus corona.
Wisatawan Macanegara sedang menikmati liburan disalah satu pulau yang ada di Pulau Banyak, Aceh Singkil, Aceh. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Aceh Singkil - Pemerintah Aceh Singkil memindahkan sebanyak 25 wisatawan mancanegara ke salah satu pulau yang ada di Kecamatan Pulau Banyak kabupaten setempat.

Pemindahan para turis itu sebagai langkah antisipasi pemerintah terhadap penyebaran virus corona yang saat ini mulai marak di Indonesia.

Wisman dari berbagai negera itu tepatnya dipindahkan ke Pulau Sikandang yang ada di kepulauan banyak Aceh Singkil. Disana, Pemkab setempat akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap turis tersebut.

"Sekarang disini ada turis lebih kurang 25 orang di Pulau Banyak, mereka ditempatkan di Pulau Sikandang. Bukan di karantina ya, tapi dikumpulkan," kata Wakil Bupati Aceh Singkil, Sazali kepada wartawan, Senin, 16 Maret 2020.

Sazali menyampaikan, Pemerintah Aceh Singkil akan mengirimkan tim medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan wisatawan internasional itu. "Nanti akan kita turunkan tim medis untuk mengecek kesehatan para turis itu," ujarnya.

Sekarang disini ada turis lebih kurang 25 orang di Pulau Banyak, mereka ditempatkan di Pulau Sikandang. Bukan di karantina ya, tapi dikumpulkan.

Sazali meyakini, mengenai permasalahan corona, para wisatawan itu juga telah beberapa diperiksa sebelum masuk ke Aceh Singkil. Mulai dari negara nya masing-masing, Bandara Soekarno-Hatta hingga di Kualanamu Medan.

"Terkait masalah corona, menurut perhitungan kita, dia (wisatawan) sudah melewati deteksi dari berbagai bandara," tutur Sazali.

Selain itu, Sazali juga menuturkan bahwa saat ini Pemerintah Aceh Singkil sedang mempersiapkan ruang khusus isolasi di RSUD Gunung Meriah untuk pasien yang dideteksi terjangkit corona.

"Persiapan ruang isolasi itu, disediakan setelah rapat Forkopimda di Dinas Pariwisata, yakni hanya untuk kewaspadaan pemisahan si sakit yang terpapar virus yang menular itu," ucapnya.

Persiapan ruang isolasi itu, lanjut Sazali, bukan dalam artian penanganan khusus, tetapi rawat inap pasien yang terdampak corona untuk dilanjutkan ke rumah sakit rujukan seperti di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Terkait fenomena ini, Sazali juga meminta kepada para Camat di Aceh Singkil hingga desa-desa untuk selalu berdoa supaya semangat spiritual masyarakat tetap bangkit.

"Kalau bisa masjid-mesjid agar menggelar doa dan qunut nazillah (doa menolak bala) . Dulu pembacaan doa itu sering dilakukan masyarakat kita, dalam hal ini mari kita mulai lagi," ucapnya lagi.

Sazali berharap masyarakat jangan terlalu cemas, karena kepanikan lebih berbahaya dari penyakit. "Ini ujian untuk kita semua bersabarlah, dan pasti akan berlalu," tutur Sazali. []

Berita terkait
Respon Orang Tua Murid di Aceh Sekolah Diliburkan
Selain madrasah dan pesantren, sekolah yang berada di bawah Dinas Pendidikan Aceh juga diliburkan guna mengantisipasi wabah corona.
Cegah Corona, Masjid di Aceh Diminta Tak Pakai Ambal
Seluruh tempat ibadah di Provinsi Aceh seperti masjid dan musala diimbau supaya tidak menggunakan ambal untuk para jemaah.
Pulang Umrah, Warga Aceh Utara Diisolasi
Usai pulang umrah, seorang warga di Kabupaten Aceh Utara, Aceh diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)