Convention Hall Aceh Diminta Tempat Tangani Covid-19

LBH-Kontra mendesak Pemerintah Aceh menyediakan tempat khusus untuk penanganan virus corona atau covid-19.
Gedung Madani Center atau Banda Aceh Convention Hall di kawasan Lampineung, Kota Banda Aceh, Aceh. (Foto: Tagar/Instagram/@kotabandaaceh)

Banda Aceh - Lembaga Bantuan Hukum Kontak Intra Advokasi (LBH-Kontra) mendesak Pemerintah Aceh menyediakan tempat khusus untuk penanganan virus corona atau covid-19. Dalam hal ini LBH Kontra menyarankan agar Gedung Madani Center atau Banda Aceh Convention Hall dapat difungsikan sebagai pusat penanganan wabah virus mematikan itu di Aceh.

Direktur Eksekutif LBH Kontra, Deri Sudarma menilai pentingnya ada pemisahan tempat untuk penanganan covid-19 dengan masyarakat yang sakit biasa.

"Pemerintah sudah bisa memikirkan tempat khusus penanganan covid-19 di Aceh, mengingat sudah adanya korban meninggal yang positif xorona serta ODP yang semakin hari terus bertambah," kata Deri di Banda Aceh, Jumat, 27 Maret 2020.

Ia juga menjelaskan bahwa sangat rentan terhadap pasien lain jika penanganan covid-19 tidak disediakan tempat khusus. Deri mengkhawatirkan kondisi ini melahirkan masalah baru.

Pemerintah sudah bisa memikirkan tempat khusus penanganan covid-19 di Aceh, mengingat sudah adanya korban meninggal yang positif xorona serta ODP yang semakin hari terus bertambah.

"Kita percaya terhadap tenaga medis kita, hanya saja untuk mengantisipasi adanya human eror dalam hal penanganan wabah ini, sehingga menimbulkan masalah baru nantinya, mengingat kesadaran masyarakat kita terhadap penyebaran virus ini masih sangat kurang," ujarnya.

Deri mengatakan, di tengah kondisi seperti ini, penggunaan gedung Madani Center bisa menjadi pilihan terbaik mengingat letak gedung yang strategis serta mudah dijangkau.

"Gedung Madani center bisa dijadikan salah satu pilihan mengingat akses yang sangat dekat dengan RSUD Zainal Abidin, terletak di Lampineung persis di depan kantor gubernur Aceh," kata Deri.

Dia menambahkan, dengan difungsikan tempat khusus, tenaga medis bisa fokus dan lebih maksimal saat menangani pasien.

"Kalau ada tempat khusus mengurangi was-was masyarakat untuk berobat ke rumah sakit umum khususnya RUDZA, dan juga para tenaga medis kita bisa bekerja secara optimal," katanya.

Dalam kesempatan itu, Deri juga mengapresiasi terhadap beberapa bupati/walikota di Aceh yang sudah mengalokasikan dana untuk penanganan pandemi covid-19 di kabupaten/kota masing-masing.

"Kami apresiasi sikap responsif dari bupati dan wali kota di Aceh untuk melindungi hak-hak warganya yang merupakan kewajiban pemerintah sebagaimana diatur dalam aturan perundangan-undangan, semoga upaya preventif terus kita lakukan dengan mengedukasi bahaya wabah yang sedang melanda negeri kita sembari berdoa kepada Allah SWT semoga semua ini cepat berakhir mengingat bulan suci Ramadhan kurang dari sebulan lagi," ujarnya. []

Berita terkait
Tiga Lagi Pasien PDP Aceh Positif Corona
Sebanyak tiga pasien dalam pengawasan (PDP) di Aceh kembali dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19).
Warga Aceh Diminta Tak Mengolok-olok Wabah Corona
Ustaz Kafrawi mengajak masyarakat Aceh untuk tidak menganggap sepele dan mengolok-olok wabah virus corona atau covid-19.
Keluarga Buka Plastik Jenazah PDP Corona di Aceh
Plastik pembungkus jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Aceh dibuka oleh pihak keluarga dan dimandikan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.