Jakarta - Banjir yang melanda awal tahun pada Rabu, 1 Januari 2020, menimbulkan korban jiwa dan membawa kerusakan segala harta benda termasuk kendaraan mobil dan motor yang terendam dan terseret arus banjir.
Mobil yang terendam banjir perlu dilakukan perbaikan secara menyeluruh baik eksterior, interior dan mesin. Biayanya pun tidak sedikit untuk mereparasi kendaraan tersebut.
Presiden Direktur PT Global Auto International Andi Setiawan, mengatakan coating (pelapisan) bisa menjadi salah satu langkah antisipatif untuk mencegah rusaknya komponen interior mobil ketika terendam banjir.
"Kalau sebagai anti banjir tidak, tetapi lebih tepatnya bisa meminimalisir kerugian yang ditanggung oleh pemilik mobil," kata Andi di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 7 Januari 2020.
Lebih lanjut, dia menjelaskan coating pada bagian interior bisa merendahkan atau meminimalkan risiko air yang masuk ke kabin agar tidak terlalu diresap oleh komponen di dalamnya dan memberikan efek daun talas.
"Jika mobil terendam banjir sampai ke dalam, airnya tetap masuk tetapi setidaknya berkurang karena ada efek daun talas. Jadi air tidak semuanya menyerap ke jok," kata dia.
Sementara GM Marketing and Sales PT Global Auto International Andy Hartono menjelaskan, efek dari coating interior mobil dapat bertahan lebih dari satu tahun.
"(Coating) Interior tidak permanen efeknya, biasanya lebih dari setahun. Efek yang kami hasilkan tidak bau, tidak mengubah warna, dan bisa buat mulai dari (bahan) fabric dan kulit," kata Andy.
Proses coating total untuk satu mobil biasanya memakan waktu pengerjaan hingga empat hari, dan biayanya mulai Rp 8 juta.