China: Ucapan AS Tidak Bermoral Soal Virus Corona

China mengkritik para pejabat AS karena sejumlah ucapannya yang tidak bermoral yang menyalahkan Beijing terhadap virus corona.
Pasien yang sembuh berjalan meninggalkan pusat rehabilitasi setelah 14 hari dikarantina untuk mendapatkan diobservasi kesehatannya di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 10 Maret 2020. (Foto: Antara/Xinhua/Cheng Min)

Jakarta - China mengkritik para pejabat AS karena sejumlah ucapannya yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab yang menyalahkan Beijing terhadap virus corona telah memperburuk dampak global pandemi tersebut.

Pada Rabu (11/3/2020), penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien menuduh China lamban menanggapi kemunculan awal virus corona, dan mengatakan kemungkinan dunia membutuhkan waktu dua bulan jika negara itu siap menghadapi wabah.

Ketika ditanya tentang komentar O'Brien, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang mengatakan pernyataan AS itu tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab.

"Kami berharap beberapa pejabat di AS lebih memusatkan energi mereka untuk menangani virus dan mempromosikan kerja sama, dan tidak mengalihkan kesalahan ke China," ujar Geng dalam konferensi pers di Beijing, dikutip dari Antara, Kamis malam, 12 Maret 2020.

Virus corona muncul pada Desember 2019 di pusat Kota Wuhan, China, dan sekitar Provinsi Hubei, di mana sekitar dua pertiga dari kasus global sejauh ini telah tercatat. Tetapi dalam beberapa minggu terakhir, sebagian besar kasus baru terjadi di luar China.

Otoritas China percaya langkah-langkah tegas yang mereka ambil pada Januari dan Februari 2020, termasuk penutupan hampir total Hubei, untuk mencegah wabah menyebar di kota-kota lain di China dan memperlambat penyebaran ke luar negeri.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengambil keputusan untuk membatasi perjalanan udara dari China pada akhir Januari 2020 untuk menangkis kritik bahwa negara itu merespons terlalu lambat terhadap penyakit. Kritikus mengatakan Trump menganggap remeh penyakit tersebut dan pemerintah federal lambat untuk melakukan tes.

"Sayangnya, alih-alih menggunakan praktik terbaik, wabah ini di Wuhan ditutup-tutupi," kata penasihat keamanan nasional Trump O'Brien pada Rabu (11/3/2020).

"Mungkin butuh dua bulan bagi masyarakat dunia untuk merespons," di mana "kami bisa secara dramatis membatasi apa yang terjadi di China dan apa yang sekarang terjadi di seluruh dunia," katanya.

Lebih dari 119.100 orang telah terinfeksi virus corona tipe baru (COVID-10) di seluruh dunia dan 4.298 telah meninggal dunia, sebagian besar di China, menurut penghitungan Reuters. Amerika Serikat memiliki 975 kasus dan 30 orang telah meninggal.

"Kami telah melakukan pekerjaan yang baik untuk menanggapi hal itu tetapi upaya ini dimulai di China, dan cara penanganannya sejak awal, tidak benar," kata O'Brien. []

Berita terkait
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Lockdown Manila
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan melarang segala perjalanan dari dan ke kota Manila sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.
81 Negara yang Belum Terinfeksi Virus Corona
WHO menyampaikan di Jenewa, Swiss, ada 81 negara yang belum terinfeksi virus corona (COVID-19).
Menteri Kesetaraan Spanyol Positif Virus Corona
Menteri Kesetaraan Spanyol Irene Montero (32) didiangnosis positif terkena virus corona atau COVID-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.