Cerita Pelarian Sepasang Kekasih Pembunuh Novita

Keberadaan dua pelaku di Banyumanik ini diketahui oleh warga yang kemudian melapor ke kami. Akhirnya dilakukan penyergapan oleh anggota polisi
Sepasang kekasih pembunuh, Rifa’i dan YA, digelandang polisi usai jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (5/3). Usai membunuh Novita (38), warga Ngaliyan, Semarang, Jateng pada Kamis (1/3) lalu. Keduanya berpindah tempat guna menghindari pelacakan hingga akhirnya berhasil diringkus polisi di Banyumanik, Sabtu (3/3). (agus)

Semarang, (Tagar 5/3/2018) – Pembunuhan Meta Novita Handayani (38), warga Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, terjadi pada Kamis (1/3) sekitar pukul 08.15 WIB.

Dua pelaku, Rifai alias Rembulan (24), warga Mangkang Wetan RT 06 RW 07, Kecamatan Tugu, Semarang dan YA alias L alias Liena Bledooz (15), warga Dusun Krajan, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jateng ditangkap pada Sabtu (3/3) sekitar pukul 09.30 WIB.

Kemana saja sepasang kekasih tersebut bersembunyi setelah membunuh Novita ?

Kepada awak media, Rifa’i mengaku usai membunuh dirinya pergi ke rumah pamannya di kawasan pesisir pantai utara Kecamatan Tugu, Semarang.

"Saya kembalikan motor. Motor yang saya pakai itu milik om, saya pinjam dengan alasan cari pekerjaan," ujarnya dalam jumpa pers kasus yang menjeratnya di Mapolrestabes Semarang, Senin (5/3).

Keduanya lantas berjalan kaki ke arah gubug yang ada di area tambak di Randugarut, Tugu. Di tempat tersebut, mereka bersembunyi dan menginap.

"Sehari semalam di situ, tidak makan apapun" kata pemuda bertato ini.

Tak kuat menahan lapar, keesokan harinya Rifa’i dan YA beranjak pulang ke rumah di Mangkang Wetan. Setelah merasa kenyang, perjalanan pelarian berlanjut. Kali ini keduanya lebih memilih jalur laut guna menghindari polisi maupun warga yang mengenalinya.

Setelah menumpang perahu mereka turun di bantaran Sungai Banjir Kanal Barat dan melanjutkan perjalananmenumpangi ojek ke rumah rekannya, di Krobokan, Semarang Bara.

Melepas lelah sesaat, Rifa’i dan YA kembali pindah lokasi persembunyian ke Brangsong, Kendal, dengan angkutan umum.

Tak lama di Kendal, karena kebingungan, dua kekasih yang baru saja bertunangan itu kembali lagi ke Semarang. Keduanya menuju kawasan Stasiun Poncol dan berlanjut naik ojek dengan tujuan Temugiring, Banyumanik.

"Itu rumah bulik (tante)," imbuhnya.

Tak lama kemudian datang polisi menangkap keduanya dan membawa ke Mapolsek Ngaliyan untuk diproses secara hukum.

"Jadi keberadaan dua pelaku di Banyumanik ini diketahui oleh warga yang kemudian melapor ke kami. Akhirnya oleh anggota dilakukan penyergapan," timpal Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji. (ags)

Berita terkait