Cerita Bupati Bantul yang Pernah Nyambi Supir Bus

Bupati Bantul Suharsono bernostalgia di medsos. Saat kuliah juga nyambi supir bus. Warganet pun mengomentari beragam.
Postingan Bupati Bantul Suharsono di Grup FB tentang nostalgian pernah menjadi supir bus, mendapat komentar beragam dari warganet. (Foto: Grup Facebook WB Pro)

Bantul - Bupati Bantul Suharsono bernostalgia. Dia mengunggah foto bus di Grup Facebook Warga Bantul Projomtamansari (WB Pro)

Dalam unggahan tersebut bupati Bantul mengatakan bahwa dulu jauh sebelum dirinya menjadi bupati, ia merupakan supir bus Jatayu tersebut.

"Dahulu ketika saya kuliah saya nyambi jadi supir bus trayek Jogja Parangtritis, waktu itu masih di THR atau Purawisata," kenang akun Suharsono Bantul pada 6 September 2020.

"Ke depan, mungkin akan kita tata sarana angkutan yang lebih baik, mengingat setiap akhir pekan jalanan Jogja Parangtritis senantiasa penuh," tambahnya.

Ia juga menuliskan bahwa mungkin warga Bantul ada yang masih mempunyai memori kenangan yang kuat dengan sarana bus Jatayu. "Sarana ini pernah berjaya pada tahun 70 hingga 90, bagi milenial mungkin gambar ini hanya sekedar referensi, tapi bagi yang pernah mengalami silahkan bernostalgia dengan gambar ini," tulisnya.

Postingan orang nomor satu di Bumi Projotamansari ini di grup Facebook tersebut, pada Rabu 9 September 2020 mendapat 324 komentar serta 676 tanggapan. Komentar warganet bermunculan dengan berbagai sudut pandang, ada yang pro dan juga ada yang kontra.

Jalan yang di desa-desa aja pak dibenerin karena masih banyak jalan yang rusak pak, terutama di pelosok desa.

Akun Tar Noe NV menuliskan bahwa ia setuju jika Bus Jatayu kembali beroperasi namun subsidi BBM untuk kendaraan umum lebih besar dari pada kendaraan pribadi. "Coba kalau bbm untuk angkutan umum subsidinya lebih tinggi daripada kendaraan pribadi, pasti banyak yang memilih naik angkutan umum, tapi semuanya tidak mudah," tulisnya.

Lalu akun Muryant Antoe juga setuju jika Jatayu kembali hadir dan dikemas seperti angkutan umum Transjogja. "Jaman sekolah saya selalu naik Jatayu ini, saat ini minat naik kendaraan umum sudah berkurang dan sepi, mungkin kalau Jatayu hidup lagi tapi kemasannya seperti transjogja makan akan jati pilihan warga dan wisatawan untuk menggunakannya lagi," tulisnya.

Namun tak sedikit juga warganet yang mengatakan bahwa akun Suharsono Bantul itu hanya narasi belaka sebelum Pilkada 2020 berlangsung. "Kok nyeritake lagi saiki yo? po tek no arep Pilkada yo? (Kok ceritnya baru sekarang? Apa gara-gara mau Pilkada?" Tulis akun Setyo Pepeng.

"Jalan yang di desa-desa aja pak dibenerin karena masih banyak jalan yang rusak pak, terutama di pelosok desa," tulis akun Syaiful Lestari.

Begitu cuplikan komentar dari warganet tentang nostalgia sosok yang kembali berkompetisi dalam Pilkada 2020 mendatang. Apakah itu murni sekedar romantisme atau bagian pencitraan, hanya Suharsono yang paham maksudnya. []

Berita terkait
Respons Pemkab Bantul soal Halte Jadi Warung Lesehan
Dishub Bantul mengaku kecolongan dengan alih fungsi halte bus menjadi warung lesehan. Halte jadi viral di medsos.
Warganet Heboh, Halte Jadi Warung Lesehan di Bantul
Halte bus menjadi warung lesehan di Bantul, Yogyakarta, bikin heboh dunia maya. Tidak seharusnya ruang publik menjadi ruang privat.
Inilah Lima Kinerja Bupati Bantul Tak Capai Target
Kinerja utama Bupati Bantul ada lima dari 19 yang tidak mencapai target. Salah satunya adalah penurunan angka kemiskinan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.