Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Erick Thohir berencana membentuk sub holding pada sektor asuransi, untuk menghindari permasalahan yang kini terjadi di perusahaan asuransi tertua dalam negeri, PT Asuransi Jiwasaraya (Persero).
"Sub holding asuransi itu tujuannya untuk mengontrol investasi-investasi yang sehat di BUMN-BUMN asuransi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin malam, 2 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.
Sebab, selama ini kata dia perseroan asuransi pelat merah luput dari pengawasan dalam melakukan investasi, seperti kasus yang menimpa Jiwasraya. Padahal, menurutnya perusahaan-perusahaan asuransi asing yang ada di Tanah Air menerapkan izin yaitu persetujuan dari perusahaan induk di negara asalnya ketika berinvestasi.
"Sayangnya di BUMN asuransi, hal tersebut tidak ada. Maka dari itu kita ingin membentuk sub holding asuransi," kata dia.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menuturkan rencana pembentukan induk usaha atau sub holding perusahaan BUMN Sektor asuransi hampir final. Jika tak ada hal krusial, pembentukan sub holding asuransi selesai di kuartal pertama atau kedua.
Menurut dia sub holding asuransi itu akan menjadi salah satu jalan untuk menyelamatkan Jiwasraya, di samping transformasi asuransi secara keseluruhan BUMN dalam negeri. []