Cegah Corona, PKS Soroti Ijtima Dunia dan WNA Kendari

Politisi PKS Sukamta soroti kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia yang akan diselenggarakan di Kabupaten Gowa dan WNA China yang masuk ke Kendari.
Bendera PKS. (Foto: Bendera PKS)

Jakarta - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta meminta rencana kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia yang diselenggarakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 19-22 Maret 2020, dihentikan sementara waktu. Hal itu dilatari dengan meluasnya virus corona jenis baru (Covid-19) di Indonesia.

Informasi yang didapatinya, Ijtima Dunia akan dihadiri ribuan orang dari Indonesia hingga mancanegara. Sukamta menilai, kegiatan tersebut sangat berisiko tinggi dengan kian menyebarnya virus corona.

Kami minta pemerintah mengusut secara tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang tegas kepada aparat-aparat yang terlibat atas keteledoran ini.

Baca juga: Doa PKS untuk Wabah Corona Covid-19 di Indonesia

"Fatwa MUI sudah sangat jelas tidak membolehkan menyelenggarakan aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak, karena akan menghadirkan mudarat, karena besarnya potensi penyebaran virus," kata Sukamta kepada Tagar, Kamis, 19 Maret 2020.

Lantas, dia meminta seluruh stakeholder yang ada di Gowa melakukan pendekatan persuasif untuk menunda terlebih dahulu kegiatan tersebut.

Sukamta menyoroti Malaysia yang melaksanakan kegiatan sama, di mana ada tabligh akbar dihadiri 17 ribu jamaah. Namun, diduga karena menghadiri acara tersebut, sebanyak 190 orang jadi terkena Covid-19.

"Kami harap pemerintah daerah dan kepolisian terus lakukan pendekatan agar acara ini bisa ditunda pelaksanaannya," ucapnya.

Baca juga: PKS: Jokowi Terlalu Anggap Enteng Corona

Tak hanya itu, Sukamta juga menyesalkan masuknya 49 warga negara asing (WNA) asal China ke Indonesia melalui Bandara Haluoleo, Kendari, 15 Maret 2020 kemarin. Para WNA itu sebelumnya transit di Thailand dan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang. 

Dia berpandangan kejadian itu merupakan bentuk keteledoran yang sangat parah dari petugas yang berwenang, mengingat pemerintah telah mengeluarkan aturan secara khusus larangan masuk Indonesia untuk semua kedatangan dari wilayah China sejak 5 Februari 2020.

Sukamta juga meminta agar pemerintah mengusut tuntas kasus itu dengan memberikan sanksi tegas kepada aparat yang membiarkan masuknya WNA asal China ke Kendari.

"Kami minta pemerintah mengusut secara tuntas kasus ini dan memberikan sanksi yang tegas kepada aparat-aparat yang terlibat atas keteledoran ini. Kami juga mendengar masih ada maskapai penerbangan yang membawa sejumlah penumpang yang isunya WNA dari China datang lagi ke Sulawesi Tenggara setelah kejadian sebelumnya, kami harap pihak imigrasi bertindak tegas dan tidak boleh lagi kebobolan," ucap Sukamta. [

Berita terkait
PKS Anggap Penanganan Pasien Corona Amburadul
Politikus PKS Sukamta menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum bisa menangani para pasien virus corona (Covid-19) secara baik.
PKS Sarankan Jokowi Lockdown Parsial Daerah Covid-19
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendorong agar Pemerintah Jokowi-Maruf melakukan lockdown parsial terkait Covid-19.
Cegah Covid-19, PKS Batalkan Agenda Partai
Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diinstruksikan membatalkan semua agenda yang melibatkan orang banyak mencegah penyebaran virus corona.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.