Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menunjukkan sikap siap siaga menghadapi bencana saat cuaca ekstrem yang melanda Indonesia, khususnya Surabaya. Bahkan saat intensitas hujan di Surabaya meningkat, Risma tetap turun untuk kembali memastikan kesiapan sejumlah rumah pompa yang ada di Surabaya.
Sejumlah rumah pompa yang dikunjungi Risma diantaranya rumah pompa Morokrembangan, Sumber Rejo, dan Gadukan. Dari kunjungan ke rumah pompa tersebut, Risma meminta kepada Dinas Pekerja Umum, Bina Marga dan Pematusan untuk menambah kapasitas rumah pompa menjadi lebih besar.
Ditambah yang lebih besar, yang lima meter kubik.
Risma pun tampak memberikan arahan kepada sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan Erna Purnawati yang mendampinginya untuk segera adanya penambahan kapasitas rumah pompa.
“Ditambah yang lebih besar, yang lima meter kubik,” ujar Risma memberikan arahan kepada Erna, Minggu 5 Januari 2019.
Kepala Dinas Pekerja Umum, Bina Marga dan Pematusan Surabaya Erna Purnawati membenarkan jika Wali Kota Surabaya meminta adanya penambahan kapasitas di rumah pompa. Penambahan kapasitas tersebut untuk mengantisipasi bencana alam, khususnya banjir saat cuaca ekstrem.
Erna mengaku keberadaan rumah pompa Bozem Morokrembangan sangat penting karena berada di sisi utara dan dekat dengan laut.
“Jadi, total ada tiga rumah pompa dengan total semuanya 28 unit pompa. Kapasitas pompanya mulai 1-5 meter kubik. Di rumah pompa ini bu wali meminta untuk menambah kapasitas pompanya,” ucapnya.
Erna menjelaskan, alasan utama penambahan kapasitas pompa itu supaya ketika menyedot air dari saluran dan bozem lebih cepat. Biasanya harus ditunggu sampai subuh dan Wali Kota Risma tidak mau itu.
“Ini nambah lagi 5 meter kubik per detik. Harapannya nanti 4 jam setelah hujan sudah habis menyedot air dari saluran dan bozem itu,” ujarnya. []