Catatan dari Hasil Evaluasi untuk Pemkot Tangerang

Dalam momentum HUT Kota Tangerang yang ke-27, organisasi gerakan mahasiswa FAM Tangerang berikan catatan untuk Pemkot Tangerang
FAM Tangerang saat unjuk rasa di Jl Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Kota Tangerang, Banten. (Foto: Tagar/ Mauladi Fachrian)

Tangerang - Organisasi gerakan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang, Banten, tak henti-hentinya mengkritisi setiap kebijakan Pemkot Tangerang. Dalam momentum hari jadi Kota Tangerang yang ke-27 ini, FAM Tangerang memberikan sejumlah catatan evaluasi kepada Pemkot Tangerang.

Catatan evaluasi tersebut disampaikan FAM Tangerang melalui Unjuk rasa yang digelar pada kamis 28 Februari 2020, di depan Taman Gajah Tunggal, Jl. Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Kota Tangerang, Banten.

Rosyid Warisman selaku sekjen FAM Tangerang mengatakan bahwa selama ini Kota Tangerang yang dipimpin oleh Wali Kota Arief R. Wismansyah belum menyentuh titik sejahtera bagi masyarakat Kota Tangerang. "Ia (Arief) selama ini hanya konsentrasi pada pembangunan infrastruktur fisik saja, sementara sektor pendidikan dan kesehatan di Kota Tangerang masih buruk," ujar Rosyid.

Rosyid menambahkan bahwa sejatinya daerah yang maju bukan dilihat dari keindahan kota saja, tetapi sumber daya manusia (SDM) juga harus berkualitas. "Coba lihat apakah sudah baik pelayanan kesehatan di masing-masing rumah sakit, masih banyak pasien terlantar dengan alasan kamar penuh. Ini jangan dibiarkan berlarut, Pemkot harus temukan solusinya," kata Rosyid.

Fam Tangerang menilai persoalan kesehatan ini sangat penting dan selalu menjadi perhatian mereka. Diketahui, APBD Kota Tangerang Tahun 2020 mencapai Rp. 5,162 Triliun, mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Miliar dari tahun sebelumnya.

"Jadi kedepannya kami harap sudah tidak ada alasan lagi bagi PemKot Tangerang untuk memberikan kesulitan akses kesehatan pada masyarakat. Besok harus sebaliknya, kasih akses yang paling mudah agar masyarakat Kota Tangerang bisa pada sehat, yang gratis dan tidak perlu merepotkan masyarakat," Kata Rosyid di sela-sela Aksinya.

Jika Mengacu regulasi Otonomi Daerah, Rosyid mengupas alokasi APBD di sektor pendidikan 25%, harusnya bisa terserap dengan baik sehingga bisa menggratiskan biaya pendidikan dan peningkatan gaji tenaga pendidik honorer.

"Apalagi sekarang dari pemerintah pusat sudah mengalokasikan 50% dari dana bos itu murni untuk gaji guru, kalau esok guru-guru tidak sejahtera juga, berarti ada yang salah dengan Arief," kata Rosyid.

Dalam aksinya, Fam Tangerang turut melakukan orasi dan membagikan selebaran (berisikan catatan evaluasi untuk Pemkot Tangerang) kepada pengguna jalan, baik yang berada dalam mobil angkutan, maupun para pejalan kaki yang aktif melintas di dekat kawasan pendidikan. []

Berita terkait
Pemkot Tangerang Imbau Agar Pejabat Seleksi Wartawan
Seorang wartawan gadungan sering minta uang di SDN 2 Karawaci, Pemkot Tangerang imbau jajaran OPD lebih selektif terima wartawan
Pemkot Tangerang Klaim Banjir di Periuk Surut Jumat
Pemkot Tangerang gelar jumpa pers terkait penangan banjir di Kec Periuk, dikatakan banjir surut pada hari Jumat, 7 Februari 2020
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.