Jakarta - Jonathan Leary yang dikenal sebagai ahli perjalanan menceritakan dirinya telah melakukan perjalanan udara sejauh 150.000 mil setahun sebelum pandemi, ia membagikan tips kepada para traveler yang sering mengalami jet lag saat bepergian jauh.
Menurut Leary, pelancong seharusnya memenuhi kebutuhan magnesium, ini merupakan nutrisi yang direkomendasikan saat traveling.
"Kita kehilangan magnesium dengan sangat mudah, karena kita kehilangannya melalui keringat. Jenis magnesium yang direkomendasikannya adalah magnesium glisinat," kata Leary dilansir dari The Sun.
Ketika kita berada di dalam pesawat, sistem pencernaan menjadi terganggu, membuat dehidrasi dan menyebabkan perasaan tegang di tubuh, ketika memiliki kadar magnesium yang rendah, otot-otot akan lebih tegang.
"Jika semua otot di tubuh rileks, akan lebih mudah untuk tidur dan menghilangkan stres. Magnesium akan menggerakkan otot-otot dan membantu menenangkan diri serta mempersiapkan Anda untuk tidur, tidak peduli di zona waktu mana Anda berada," jelasnya.
Leary menyarankan traveler untuk mengonsumsi makanan seperti kacang kering, biji-bijian dan produk susu rendah lemak.
Menurut situs Sandi Busch, apabila kita mengonsumsi triptofan setelah triptofan memproduksi serotonin, tubuh akan mengubahnya kembali untuk menghasilkan hormon melatonin yang memengaruhi siklus tidur.
Selain itu mengonsumsi vitamin D juga dapat mencegah jet lag saat perjalanan. []
Baca Juga
- Perbedaan Begpacker dan Backpacker
- Lima Begpacker yang Meresahkan di Bali
- Pengamat Beri Solusi Keberadaan Turis Begpacker di Bali
- Tujuh Destinasi Wisata Buat Single Backpacker