Cara Makan Daging Kambing dan Sapi Cegah Kolesterol

Dokter spesialis gizi Najmah Kuddah mengatakan daging sapi dan kambing tidak menyebabkan kolesterol naik, selagi itu dikonsumsi normal,
Ilustrasi Daging Sapi. (Foto: Pixabay/Waldrebell)

Jakarta - Dokter spesialis gizi Najmah Kuddah mengatakan daging sapi dan kambing tidak menyebabkan kolesterol naik, selagi itu dikonsumsi normal dan tidak berlebihan. Ini tentu menjadi kekhawatiran bagi umat Muslim saat Idul Adha tiba, sehingga ada baiknya memahami cara mengonsumsi kedua daging tersebut dengan benar agar tidak mengganggu kesehatan.

Dia menjelaskan dalam 100 gram (gr) daging sapi terkandung 217 kilo kalori (Kkal), lemak sebanyak 11,8 gr, dan lemak jenuh sebanyak 6 gr, kolesterol sebanyak 90 miligram (mg), serta protein  26 gr. 

Sedangkan dalam 100 gr daging kambing terkandung kurang lebih 257 Kkal, kemudian terdapat lemak dengan total 16,5 gr. Dari total lemak tersebut terdapat lemak jenuh kurang lebih 6,9 gr. Kemudian kolesterol sebanyak 97 mg, kemudian terakhir protein sebanyak 25 gr.

"Jadi yang pertama yang ditakuti kan kolesterolnya. Kebutuhan kolesterol kita dalam sehari yaitu kurang dari 300 mg. Kita lihat tadi dari daging sapi dan kambing, kolesterol yang dikandung bahkan masih kurang dari 100 mg. Jadi, sebenarnya dua-duanya aman," ucap dokter Najmah melalui Channel YouTube resminya Dokter Naj yang dikutip Tagar, Jumat, 31 Juli 2020.   

Dia tidak memungkiri hingga sekarang ini banyak persepsi orang yang menyebutkan makan daging kambing atau sapi bisa menjadi penyebab lemak dalam tubuh meningkat. Padahal persepsi itu salah karena kebanyakan orang belum memahami bagaimana prosedur memakan daging yang benar dan tepat agar lemak tidak menumpuk dan kolesterol meningkat. 

"Sebenarnya lemak yang jahat itu lemak jenuh. Kita lihat maksimal kebutuhan lemak jenuh kita dalam sehari yaitu kurang dari 10 persen dari kebutuhan kalori kita. Nah, kalau kebutuhan kalori kita dalam sehari 2000 kilo kalori, maka lemak jenuh maksimal yang dapat kita konsumsi kurang dari 10 persen itu kurang lebih sekitar 20 gr. Dan keduanya itu baik daging sapi dan daging kambing semuanya total lemak jenuhnya sekitar 6 gr. Jadi masih jauh dibawah maksimal kebutuhan kita," kata dokter Najmah. 

Kata dokter Najmah, daging kambing atau sapi masih aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan. Selain itu, masyarakat juga harus memahami cara memakan daging tersebut dengan benar agar kolesterol dalam tubuh tidak meningkat. 

Daging sapi dan daging kambing itu gak ada bedanya, sama-sama aman.

"Sebenarnya daging sapi maupun daging kambing dua-duanya aman. Tapi bagus mana daging sapi atau kambing? Jawabannya sama aja. Kenapa? Total kalori daging kambing bisa lebih banyak karena untuk pemotongan daging kambing itu biasanya lebih susah untuk menghilangkan lemaknya. Jadi, biasanya kandungan lemaknya lebih banyak sehingga total kalorinya lebih banyak," ujarnya. 

Berikut ini dokter Najmah memberikan ulasan mengenai cara yang benar mengonsumsi daging kambing dan sapi agar kolesterol dalam tubuh tidak meningkat

1. Cara Memotong

Dokter Najmah menyarankan masyarakat harus mengetahui cara menghilangkan lemak yang ada didalam daging tersebut. Ini bisa menjadi solusi agar kolesterol tidak naik dan tubuh selalu sehat. 

"Potong dengan menghilangkan semua lemaknya. Jadi potongannya yang bersih. Daging sapi itu lebih enak motongnya, jadi kita bisa dapat bagian yang bersih gak ada lemaknya. Daging kambing biasanya lebih susah membersihkannya," kata dokter Najmah

2. Porsi Maksimal Makan Daging 100 gr/hari

Memakan daging sapi atau kambing nyatanya ada porsi maksimal yang harus diketahui. Jika hal ini tidak diperhatikan, tentu bisa menyebabkan kolesterol naik dan kesehatan juga terganggu. 

"Konsumsi hariannya itu maksimal 100 gr/hari. Biasanya yang menyebabkan kolesterol naik itu sebenarnya karena konsumsi dagingnya berlebihan dari 100 gr per hari dan kemudian cara motongnya salah. Jadi lemak-lemaknya ikut semua," ucap dokter Najmah. 

3. Cara Memasak

Cara memasak daging kambing atau sapi bisa mempengaruhi kandungan kolesterol Anda. Sehingga ada baiknya, Anda memperhatikan bagaimana prosedur yang aman saat memasak daging tersebut. 

"Cara memasak yang aman yaitu dipanggang, direbus. Kemudian, hindari cara memasak dengan suhu tinggi atau yang kena api langsung contohnya selain digoreng misalkan di barbeque kayak gitu. Hindari daging-daging yang melalui pemrosesan terlebih dahulu, contohnya kayak sosis, hot dog dan macam-macamnya. Nah, jadi lebih baik kalian makan daging yang fresh yang aman," tutur dokter Najmah.

Dokter Najmah menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir jika ingin makan kambing atau sapi. Tetapi, pastikan Anda mengonsumsinya secara normal dan memahami cara mengolah makanan tersebut agar kandungan nutrisi sehat yang terkandung di dalam keduanya terpenuhi. 

"Kesimpulannya yang pertama makan daging itu aman. Kedua, daging sapi dan daging kambing itu gak ada bedanya, sama-sama aman. Terakhir, jangan salah cara memakannya. Jadi gak pernah karena salah dagingnya, tapi karena salah manusianya," tutur dokter Najmah. []

Baca juga:

Berita terkait
Resep Menu Olahan Daging Sapi untuk Idul Adha
Hidangan yang terbuat dari daging sapi tentu identik dengan perayaan hari raya Idul Adha. Berikut resep olahan masakan berbahan daging sapi.
Cara Masak Jeroan Kambing Tak Berbau Saat Idul Adha
Ketika memasak jeroan kambing, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar jeroan tidak menimbulkan bau yang tidak sedap saat hendak dikonsumsi.
Cara Masak Sate Kambing Tak Berbau Saat Idul Adha
Daging kambing menjadi bahan makanan identik ketika Idul Adha. Namun untuk mengolahnya harus memperhatikan beberapa hal agar tidak berbau.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.