Mentawai - Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk merealisasikan program kerja agar berjalan baik di tengah masyarakat. Peran semua pihak sangat dibutuhkan agar sasaran bisa tercapai. Salah satunya keterlibatan ulama sebagai tokoh agama.
Jika tidak ada usaha, bagaimana pandemi ini segera berlalu.
Menurut Kapolres Kepulauan Mentawai, AKBP Mu'at, ulama dan umara atau pemimpin harus sama-sama memiliki tanggungjawab dan mengambil peran dalam upaya penegakan aturan dan menjaga keamanan, ketertiban di tengah masyarakat.
"Apalagi saat pandemi ini, peran dari umara dan ulama untuk mensikronisasi penegakan protokol kesehatan itu perlu. Ini demi kebaikan semua pihak," kata Mu'at kepada Tagar, Minggu, 27 September 2020.
Saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sikakap, Kepulauan Mentawai, Mu'at mengatakan bahwa pihaknya memberikan imbauan tentang kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dalam segala aktivitas sehari-hari. Termasuk saat melakukan ibadah salat Jumat dan ibadah lainnya.
Pihaknya meminta masyarakat tidak lupa memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman (3M). Hal ini dilakukan untuk memutus penyebaran virus Covid-19.
"Sejauh ini implementasi 3M di salah satu rumah ibadah di sini sangat teratur dan konsisten," katanya.
Menurut Kapolres, protokol kesehatan merupakan representasi dan refleksi diri dari suatu usaha dan ikhtiar seperti yang dijelaskan dalam Alquran surat Ar Ra'd ayat 11.
"Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu merubahnya sendiri. Jika tidak ada usaha, bagaimana pandemi ini segera berlalu," tuturnya. []