Cara Kabupaten Aceh Tamiang Menekan Kasus DBD

Kasus DBD di Kabupaten Aceh Tamiang secara signifikan dari tahun ke tahun terjadi penurunan.
Nyamuk yang sama dengan DBD jadi penyebab chikungunya. Akan tetapi tidak menyebabkan kematian. (Foto: Tagar/Ist).

Aceh Tamiang - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Ibnu Azis menyebutkan, untuk menekan terjadinya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) maka perlu adanya dukungan dari para pemangku kepentingan di kabupaten itu. Tidak hanya itu, kerja sama di lintas sektoral dan tingkat vertikal menurut Azis juga menjadi poin penting yang harus dilakukan dalam upaya menekan terjadinya kasus DBD.

"Jadi kasus ini tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan saja. Tetapi semuanya harus dilibatkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Ibnu Azis saat membuka kegiatan sosialisasi pencegahan DBD, di Aula dinas setempat, Selasa, 17 November 2020.

Sehingga, apa pun program yang akan dikerjakan nantinya dapat berhasil secara efektif dan efisien. Untuk itu, Ibnu Azis mengaku, untuk menjalankan dan merealisakan program dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini, perlu melibatkan semua unsur, baik dari unsur pemerintahan, lembaga, masyarakat, media, dan unsur vertikal yang di Kabupaten Aceh Tamiang. "Termasuk membentuk kader-kader dari tiap desa nantinya," katanya.

Tanpa itu, Azis menyebutkan, program ini nantinya tidak akan berhasil dengan baik. Untuk itu, Ia berharap, kepada para peserta dari lintas sektoral yang hadir dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi penanggulangan penyakit DBD melalui pemberdayaan masyarakat di wilayah endemis DBD Kabupaten Aceh Tamiang dapat sama-sama melaksanakan, memantau, dan membackup petugas dinas kesehatan setempat saat menjalankan tugas di lapangan nantinya.

"Tetapi seandainya jika hanya kami dari dinkes saja yang bekerja, tentunya program-program ini tidak dapat dilaksanakan dengan baik secara efisien," katanya.

Dan melalui kegiatan sosialisasi dan advokasi penanganan DBD itu Azis juga berharap, pengurangan resiko terjadinya DBD di Aceh Tamiang menjadi zero kasus.

Untuk tahun 2020 ini hingga bulan November, jumlah kasus DBD yang terjadi hanya 15 kasus.

Keberhasilan itu juga nantinya, Azis menyebutkan tidak terlepas dari keseriusan dari para kader yang telah dipersiapkan, dan akan dilatih nantinya.

"Dan seluruh unsur yang hadir saat ini, diharapkan juga terus membantu para kader," katanya.

Jadi, kata dia, pihak dinkes menyebar para kader ke lapangan untuk memberikan masukan dan pemahaman ke masyarakat nantinya, baik secara indifidu maupun kelompok. Sehingga dengan sendirinya masyarakat itu nantinya dapat melakukan secara mandiri dan sadar untuk mencegah terjadinya DBD dilingkungan masing-masing. Dan itu merupakan fase akhir yang diharapkan.

"Sekali lagi, kerja sama dan dukungan dari semua lintas sektoral yang ada ini harus benar-benar selektif kepada kami, sehingga kami dapat bekerja dengan sekuat hati," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, sekaligus ketua panitia dalam kegiatan itu, M Nukh melaporkan, terjadi penurunan jumlah kasus DBD di Kabupaten Aceh Tamiang secara signifikan dari tahun ke tahun, terhitung sejak 2018 hingga 2020.

"Untuk tahun 2020 ini hingga bulan November, jumlah kasus DBD yang terjadi hanya 15 kasus," kata M. Nukh

Jumlah itu, kata dia, turun drastis dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada Dua tahun belakangan, yakni, di 2018 terjadi sebanyak 187 kasus, dan di tahun 2019 kasusnya turun menjadi 94 kasus.

Dalam kesempatan itu, Nukh juga menyebutkan, terdapat 5 Kecamatan dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang penyumbang kasus DBD di setiap tahunnya.

"Kecamatan Karang Baru, Kota Kualasimpang, Rantau, Kejuruan Muda, dan Seruway," katanya.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Aceh Tamiang Selama Covid-19

Dan kelimanya merupakan kecamatan dengan wilayah yang sedikit luas dari wilayah kecamatan lainnya. Selain itu, kelimanya juga mempunyai jumlah penduduk yang padat.

Untuk itu, Nukh mengaku, dalam program ini nantinya, pihaknya akan fokus terhadap 5 kecamatan itu dalam menekan kasus DBD, sehingga tidak ada lagi kasus DBD yang terjadi di Aceh Tamiang nantinya.

"Bukan berarti kecamatan lainnya tidak kami lakukan. Tetap akan dilakukan. Karena tujuan pentingnya untuk menghilangkan kasus DBD di Aceh Tamiang," ujarnya. []

Berita terkait
Warga Banda Aceh Tangkap Sepasang Kekasih di Indekos
Sepasang kekasih tanpa ikatan yang sah yang diduga melakukan mesum di sebuah indekos di desa Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Aceh.
Seks Bebas Penyebab Warga Aceh Tamiang Terjangkit HIV
Salah satu penyebab banyaknya warga Aceh Tamiang terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) akibat seks bebas.
Puluhan Warga Aceh Tamiang Terjangkit HIV, Kebanyakan Wanita
Kebanyakan penderita HIV di Aceh Tamiang pernah bekerja sebagai Wanita Pekerja Seks (WPS).
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.