Untuk Indonesia

Cara Ahok Marah kepada Rekan-rekannya di PDI Perjuangan

Basuki Tjahaja Purnama akrab disapa Ahok mempunyai cara tersendiri, teknik tertentu, saat marah kepada rekan-rekannya di PDI Perjuangan.
Ahok (kiri), Ima Mahdiah (kanan). (Foto: Tagar/YouTube Panggil Saya BTP)

Oleh: Ade Armando*

Saya dan kawan-kawan di Cokro TV ditanya apa reaksi kami terhadap video Pak Ahok yang bicara soal kenaikan rencana anggaran DPRD DKI yang fantastis. Video itu pertama kali naik di channel beliau, channel YouTube Panggil Saya BTP pada 7 Desember 2020. Dalam video itu digambarkan Pak Ahok bersama Ima Mahdiah, anggota DPRD DKI asal PDIP, yang juga kita kenal sebagai kader Pak Ahok.

Dalam percakapan itu Ahok bertanya kepada Ima soal keriuhan berita rencana kenaikan Rancangan Kegiatan Tahunan (RKT) dari DPRD DKI yang kalau itu diwujudkan maka setiap anggota DPRD DKI akan memperoleh pemasukan sekitar Rp 8,3 miliar per tahun.

Dalam percakapan itu Ima ditanya, ditegur, dan diajari bagaimana seharusnya menjadi anggota DPRD yang benar. Namun bukan Ima yang penting buat saya. Jelas video itu ditujukan untuk menjawab video yang dibuat Cokro TV beberapa waktu lalu. Dalam video itu saya kebetulan menjadi host-nya. Saya memang mengatakan Ahok jangan diam saja dong dengan rencana kenaikan anggaran di DPRD DKI ini.

Saya berharap sekali Ahok bisa bicara karena Ahok itu berada di dalam lingkar kekuasaan PDIP dan salah satu pihak yang berperan merancang anggaran tersebut adalah fraksi PDIP. Saya juga menyebut nama Ima dalam video saya karena Ima justru menjadi anggota DPRD DKI yang di berbagai kesempatan membela rencana kenaikan anggaran tersebut.

Buat saya, sikap Ima semacam itu sangat tidak pantas, karena dia kita kenal sebagai orang yang membawa imej Ahok yang seharusnya bersih dan berintegritas. Nah dalam video dengan Ima itu Ahok berusaha menegaskan bahwa dia tidak akan tinggal diam. Dia meminta Ima mengikuti teladannya untuk membela kepentingan masyarakat luas.

Dia bilang kalau sampai ada rencana kenaikan anggaran semacam itu, kita harus tolak. Sampai di situ ya tidak ada masalah. Masalahnya, dalam video itu, Ahok juga seolah menyerang PSI, partai anak muda yang sebenarnya membuka borok DPRD ini ke muka publik.

Ahok memang tidak menyebut nama PSI. Tapi dia menyebut kata anak-anak muda yang baru masuk DPRD dan sok idealis dengan menolak kenaikan anggaran DPRD tersebut. Itu berulang kali ia katakan. Kita tentu semua tahu yang dia maksud adalah PSI. Dalam hal ini harus dicatat bahwa hampir semua kader Pak Ahok yang terbaik itu masuk ke PSI. Cuma satu, cuma Ima yang masuk ke PDIP.

Nah jadi dengan mudah kita bisa simpulkan bahwa yang dimaksud Ahok adalah PSI. Ahok mengecam 'anak-anak muda idealis' ini karena dianggap anak-anak muda ini baru sekarang meributkan kenaikan anggaran DPRD. Kalau memang anak-anak muda ini sesungguhnya idealis, kata Ahok, seharusnya sejak awal dong, seharusnya sejak awal ketika mereka menjadi anggota DPRD mereka sudah memprotes pendapatan yang mereka peroleh.

Sebenarnya dia marah kepada peran PDIP dalam skandal kenaikan anggaran itu.

Sebelumnya: Denny Siregar: Lucunya Ima Mahdiah yang Disebut Bersih oleh Ahok

Ahok dan MegaAhok dan Megawati Soekarnoputri. (Foto:  Tagar/Instagram @basukibtp)

Saya jelaskan konteksnya sedikit. Dalam percakapan dengan Ima itu, Ahok memperoleh informasi dari Ima bahwa sekarang pun sebelum ada kenaikan artinya - setiap anggota DPRD sudah memperoleh tunjangan rumah sebesar Rp 60 juta per bulan dan tunjangan kendaraan sebesar sekitar Ro 21,5 juta per bulan. Nah itu nantinya akan dinaikkan dalam rencana anggaran yang baru: tunjangan rumah akan menjadi Rp 110 juta per bulan dan tunjangan kendaraan Rp 35 juta per bulan.

Dari penjelasan Ima itulah Ahok mengatakan dia baru tahu bahwa begitu dia turun dari gubernur, ya kira-kira istilahnya para tikus berpesta-pora. Antara lain dengan menetapkan tunjangan rumah setiap anggota DPRD sebesar Ro 60 juta per bulan. Ahok langsung berang. Dia bilang kalau masih jadi gubernur, anggaran yang diajukan DPRD DKI sebesar itu pasti dia tolak. Kata dia, enggak peduli dia kalau dia harus dimusuhi semua orang. "Saya ngamuk mendengar itu," katanya.

Dia bilang kalau 2017 dia masih jadi gubernur, jangan mimpi anggaran semacam itu bisa disahkan. "Kalau perlu satu partai gua lawan," kata Ahok. Dia juga kemudian bilang bahwa dia kecewa pada Ima. Seharusnya Ima itu ada di DPRD untuk menyuarakan apa yang dia ingin suarakan, Ahok ingin suarakan. Seharusnya Ima juga ngotot menolak dalam kasus rencana kenaikan anggaran yang sekarang itu.

Seharusnya, kata Ahok mengajarkan Ima, Ima itu bertanya pada nuraninya, apakah ini pantas, sesuatu yang bijak, sesuatu yang bajik, atau sesuatu yang adil, sesuai dengan nurani rakyat, terhormat, etis atau tidak. Kalau tidak, kata Ahok, ya lawan saja.

Tapi kemudian PSI juga disalahkan. Menurut Ahok, seharusnya begitu menjadi anggota DPRD pada 2019 dan tahu akan mendapat anggaran rumah Rp 60 juta, PSI saat itu langsung menolak dan kalau perlu mengembalikan uang itu. Kalau saat itu PSI menerima, ya sama saja, jangan sok idealis lah, kata Ahok.

Gara-gara itulah, setelah video ini menyebar, banyak orang bertanya kok Ahok malah menyerang PSI? Semula saya pikir juga begitu. Tapi setelah saya pikir-pikir, saya nonton lagi videonya, kemarahan Ahok kepada PSI itu barangkali lebih merupakan ungkapan frustasi.

Pertanyaannya adalah, benarkah yang jadi sasaran tembak Ahok adalah PSI? Oke, coba kita lihat lagi duduk perkaranya. Ahok jelas mengatakan bahwa awal permasalahan adalah pada RKT yang ditetapkan pada 2017, segera setelah Ahok turun. Anggaran itulah yang menurut Ahok tidak masuk akal.

Jadi ke mana yang sebetulnya diarahkan keluhannya itu atau sarannya itu? Saya duga adalah kepada PDIP sendiri.

Sebelumnya: Kenapa Ahok Diam Melihat Skandal PDIP di DPRD DKI

DPRD DKISidang anggota DPRD DKI Jakarta. (Foto: Tagar/Liputan6.com)

Pertanyaannya lagi: apakah PSI terlibat dalam penetapan anggaran itu? Jawabannya: tentu saja tidak. Anggaran yang ditetapkan pada 2017 itu dirancang DPRD DKI yang masa jabatannya adalah pada era 2014-2019. Dan pada saat itu, partai mana yang paling banyak punya kursi di DPRD? PDIP 28 kursi, Gerindra 15 kursi, PKS 11 kursi, Demokrat 10 kursi, dan seterusnya, dan seterusnya.

Jadi, merekalah, orang-orang inilah yang menurut Ahok tadi menetapkan anggaran yang kata dia kalau saja itu diajukan saat dia menjadi gubernur akan pasti dia tolak. Dan konsisten dengan logika itu, kali ini pun, sekarang ini berkaitan rencana anggaran yang fantastis itu, Ahok jelas juga marah.

Pertanyaannya siapa yang berada di belakang? Siapa yang ikut merancang anggaran kenaikan yang fantastis itu? Lagi-lagi ya kita lihat saja komposisi anggota dewan sekarang. Di DPRD 2019-2024, PDIP kembali menduduki posisi mayoritas dengan 25 kursi. Lantas Gerindra 19 kursi, PKS 16 kursi, Demokrat 10 kursi, dan seterusnya. PSI cuma 8 kursi.

Dan PSI yang hanya punya 8 kursi itulah yang sekarang berani membongkar skandal DPRD. Dan PSI tidak bisa dong dituduh baru sekali ini lantang bicara. PSI lah yang dulu atau setahun yang lalu membongkar kejanggalan anggaran aibon Rp 80 miliar yang diajukan Pemprov DKI.

PSI lah yang menolak laporan pertanggungjawaban Anies di depan DPRD beberapa bulan lalu. Jadi kalau mau bicara soal fraksi yang paling aktif berbicara membela kepentingan publik, ya mau tidak mau, Pak Ahok, kita harus menyebut nama PSI. Jadi jelas PSI kemungkinan besar bukan sekadar sok-sokan ketika PSI sekarang menolak rencana kenaikan anggaran DPRD yang fantastis.

Lalu, kenapa Ahok harus menyerang PSI? Saya rasa Ahok berulang kali bicara semacam itu karena dia kecewa dan marah. Dan dia nyatakan itu di videonya. Dia bilang dia kecewa dan marah. Tapi kekecewaan dan kemarahannya saya rasa sebenarnya dia rasakan terutama terhadap teman-temannya di PDIP.

Sebenarnya dia marah kepada peran PDIP dalam skandal kenaikan anggaran itu. Karena itulah yang dia bisa lakukan adalah dia menyarankan kepada Ima misalnya agar mulai sekarang harus transparan dalam hal anggaran. Dia meminta Ima aktif dalam mempublikasikan pertanggungjawaban keuangannya.

Dan saya percaya sebetulnya yang dia maksud untuk menyajikan semua secara transparan itu bukan cuma Ima semata, apalagi PSI. PSI kan justru selama ini sudah menjadi partai teladan dalam hal transparansi kepada publik.

Jadi ke mana yang sebetulnya diarahkan keluhannya itu atau sarannya itu? Saya duga adalah kepada PDIP sendiri. Ahok sendiri mengakui bahwa dia diharapkan Megawati menjadi teladan, menjadi contoh. Karena itu, sebagaimana sarannya kepada Ima, PDIP harus bisa membuktikan bahwa mereka lebih bersih daripada anak-anak muda itu.

Saat ini DPRD sudah menyatakan bahwa kenaikan dalam Rancangan Kegiatan Tahunan dibatalkan. Namun, mengingat perilaku para anggota dewan, tidak ada jaminan bahwa pengerukan uang rakyat akan berhenti. Karena itu kayaknya kita sangat butuh kerja anak-anak muda PSI untuk terus memperjuangkan kepentingan publik di DPRD.

Dan kita juga butuh peran Ahok dalam mengendalikan kelakuan rekan-rekannya dari PDIP di DPRD. Ayo kita kawal terus orang-orang baik berakal sehat. Karena hanya dengan akal sehat, negara ini akan selamat. 

*Akademisi Universitas Indonesia 

Berita terkait
Ahok Murka: Ada Partai Sampai Fitnah Istri dan Pernikahan Saya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ungkap ada partai yang fitnah istri dan pernikahannya, hanya ingin dapatkan suara.
Cerita Ahok Berselisih Paham dengan Megawati Soekarnoputri
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok buka cerita soal dirinya sering beda pendapat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
PSI Minta Anies Baswedan Meniru Ahok Soal Tunjangan DPRD
PSI minta Gubernur Anies Baswedan agar meniru marahnya Ahok terkait usulan kenaikan anggaran Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPRD DKI Jakarta 2021.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi