Denny Siregar: Lucunya Ima Mahdiah yang Disebut Bersih oleh Ahok

Ima Mahdiah PDIP yang disebut bersih oleh Ahok itu lucu, sibuk tuding sana-sini demi membenarkan naik gaji Rp 8 miliar setahun. Denny Siregar.
Ima Mahdiah Anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan. (Foto: Tagar/Instagram Ima Mahdiah)

Sejak dulu stereotip anggota DPR enggak pernah berubah. Mereka terkenal dengan slogan 4D, datang, duduk, diam, dan duit. Mereka baru sibuk kalau sudah dekat waktunya pemilihan anggota legislatif. Buru-buru turun ke lapangan, koar-koar sudah melakukan banyak hal, senyumnya dibagus-baguskan, fotonya dimuda-mudakan, bagi-bagi sedikit uang diselipkan di antara sembako dan bahan pangan.

Kalau sudah duduk jadi anggota dewan? Ya lupa sama rakyat yang dia wakili. Pikirannya hanya bagaimana selama 5 tahun mereka bisa mendapat duit sebanyak-banyaknya. Balikin modal dulu, habis itu cari modal lagi untuk pemilihan nanti sebanyak-banyaknya. Enggak perlu pintar atau menguasai masalah, yang penting cerdas dalam melihat peluang mana yang bisa disikat.

Berganti masa, berganti anggota DPR dari yang tua jadi muda, dan sikap mereka juga enggak berubah. Seperti ada kutukan menjadi anggota DPR, kutukan untuk berubah menjadi manusia munafik. Teriak sedikit, disumpal duit langsung mingkem kayak apem. Ini juga terjadi di DPRD DKI Jakarta periode sekarang. Hampir semua diam kalau ada bagi-bagi uang. Baru-baru ini saja terbongkar ada rencana seluruh anggota DPRD DKI Jakarta mau dapat uang sebesar Rp 8 miliar setahun, atau Rp 700 juta sebulan. Gede banget ya.

Rencana itu dibongkar fraksi Partai Solidaritas Indonesia. PSI menolak kenaikan uang sebesar itu, yang tercatat dalam Rencana Kerja Tahunan atau RKT. Ini memang uang yang super fantastis, yang menyakiti banyak hati rakyat, yang harus berjibaku dengan corona karena pekerjaan mereka hilang, pendapatan mereka juga jauh berkuarang, juga semakin banyaknya pengangguran di mana-mana akibat terus-menerus ditarik rem darurat sama gubernur yang enggak tahu apa yang harus diperbuat.

Pada saat banyak orang sedang kesulitan keuangan, DPRD DKI Jakarta malah foya-foya dengan anggaran yang gila sekali besarnya. Apalagi uang buat anggota DPRD DKI Jakarta ini mereka minta pada saat pendapatan Jakarta dari pajak, turun drastis dari yang biasanya Rp 50 triliun jadi cuma Rp 22 triliun.

Dan lucunya, Ima Mahdiah ini sebenarnya orang yang bisa dibilang pengikut Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Ia juga direkomendasikan oleh Ahok sebagai caleg yang bersih.

Ima MahdiahIma Mahdiah (kanan) dan Ahok. (Foto: Tagar/Instagram/Ima.Mahdiah)

APBD Jakarta juga anjlok senilai total Rp 40 triliun. Dalam kondisi yang seharusnya sedang prihatin, seharusnya sebagai wakil rakyat, para anggota dewan adalah orang yang pertama menyatakan akan memotong pendapatan mereka supaya bisa diberikan kepada rakyat yang sedang kesusahan. Eh, bukannya empati, mereka malah minta naik gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya senilai Rp 8 miliar setahun.

Apa mereka enggak punya hati? Yang lucunya, mereka sibuk melakukan pembelaan-pembelaan ketika ternyata niat mereka itu terbongkar luas ke masyarakat, bukannya introspeksi. Ada anggota dewan dari PDIP, Ima Mahdiah, yang malah sibuk counter sana counter sini, seakan enggak ada yang mempermasalahkan apa yang sedang terjadi. Bukannya minta maaf karena sudah khilaf, malah sibuk tuding sana tuding sini. 

Seharusnya mereka bisa menjawab pertanyaan masyarakat banyak, ada apa dengan permintaan uang dan tunjangan-tunjangan lainnya senilai Rp 8 miliar setahun, atau sekitar Rp 700 juta sebulan? Beberkan dong dengan data yang transparan, "Ini lho yang akan kami kerjakan dengan uang sebanyak itu, yang nanti kembali ke rakyat juga." Bukannya menyalahkan siapa yang membocorkan hasil rapat, dan mencari kambing hitam di balik semua itu, tapi tidak pernah membantah bahwa memang mereka yang punya niatan menaikkan anggaran sebesar itu.

Apa yang dilakukan Ima Mahdiah itu, mewakili hampir semua anggota DPRD DKI Jakarta, yang diam saja sekaligus sedang mimpi enaknya mengelola uang sebesar itu. "Mungkin mereka mau makan lobster lagi," kata seorang teman yang ingat pernyataan M Taufik dari Gerindra waktu dulu. 

Dan lucunya, Ima Mahdiah ini sebenarnya orang yang bisa dibilang pengikut Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama. Ia juga direkomendasikan oleh Ahok sebagai caleg yang bersih. Bukannya ikut spirit Ahok waktu jadi anggota DPR dulu, si Ima Mahdiah ini malah sibuk membenarkan apa yang dia lakukan yang menyakiti hati rakyat banyak dengan kenaikan uang yang bombastis itu.

Semua anggota dewan diam. Mereka kelihatannya enggak mau mimpi mereka menjadi orang kaya, terganggu. Mereka sembunyi, sambil dorong-dorong si Ima untuk menjawab pertanyaan masyarakat. Sambil berdoa, "Mudah-mudahan gol, ya Tuhan." Sambil menghitung biaya renovasi rumah yang sudah mulai jelek, dan pengin dinaikkan jadi tingkat dua.

Bukannya ikut spirit Ahok waktu jadi anggota DPR dulu, si Ima Mahdiah ini malah sibuk membenarkan apa yang dia lakukan yang menyakiti hati rakyat banyak dengan kenaikan uang yang bombastis itu.

Ima MahdiahIma Mahdinah, anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan. (Foto: Instagram/ima.mahdiah)

Yang ribut cuma PSI doang. Meski partai kecil, PSI masih punya komitmen menjaga uang rakyat. Banyak tudingan sebelumnya PSI sudah setuju dengan kenaikan RKT itu karena mereka hadir dalam rapat pansus. Tapi itu sudah dibantah PSI Jakarta bahwa mereka memang hadir, tapi pansus tidak pernah bicara angka kenaikan.

Ketika tahu kenaikannya bombastis, PSI langsung menolak. Dan PSI langsung diteror karena membongkar rahasia "tahu sama tahu" yang selama ini menjadi kesepakatan semua anggota dewan. Malah dengar-dengar, semua anggota yang tergabung dalam grup chat di antara mereka sendiri, left grup, dan meninggalkan orang-orang PSI sendirian. Apalagi PSI di Jakarta itu, masih muda-muda banget, sehingga mereka dianggap anak ingusan yang sok membuka aib orang tua yang sedang terlibat perselingkuhan.

PSI Jakarta sendiri secara resmi memang menolak kenaikan uang yang fantastis dari Rencana Kerja Tahunan itu. Tapi, apalah daya PSI, partai kecil dan ingusan? Mereka cuma bisa teriak dengan suara yang tidak seberapa keras, dibanding orang-orang tua dari partai lama yang selama ini punya budaya untuk keluar dari anggota dewan dalam kondisi kaya-raya.

PSI sendiri pernah mengajak semua anggota dewan untuk mengajukan interpelasi kepada Gubernur Anies Baswedan, akibat dia membiarkan kerumunan orang waktu Rizieq Shihab pulang. Tapi semua anggota dewan dari banyak partai itu, diam dan mengacuhkan. Ya bagaimana enggak diam, mereka lebih rela disumpel kenikmatan daripada nanti enggak dapat uang jajan.

Orang bijak bilang, untuk mengetahui karakter seseorang, kasih dia jabatan. Dari jabatan yang punya akses uang itulah, akhirnya kita tahu mana orang yang memang punya prinsip memperbaiki keadaan dan mana yang lebih ingin memperkaya diri sendiri selama masih punya peluang.

Percayalah teman, menjadi anggota DPR, menjadi polisi, menjadi hakim, menjadi presiden, dan semua yang berurusan dengan masyarakat, adalah jalan langsung menuju surga dan juga nereka. Jabatan itu amanah, bukan peluang. Dan sudah pasti kelak akan dipertanggungjawabkan. Setidaknya, jadilah manusia yang punya nurani dan mengerti kondisi masyarakat sekarang ini.

Kalau nurani sendiri Anda tidak punya, jangan salahkan kalau binatang ternyata lebih mulia dari Anda yang mendapat fasilitas di dunia sebagai manusia. 

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait
Inul Daratista dan Denny Siregar Sindir DPRD DKI Digaji Rp 8 M
Inul Daratista dan Denny Siregar menyindir anggota DPRD DKI Jakarta mengantuk saat rapat malah digaji Rp 8 miliar pertahun.
Denny Siregar Bocorkan Gaji DPRD DKI, Inul Daratista Meradang
Denny Siregar membuat pedangdut Tanah Air Inul Daratista meradang setelah mengetahui pendapatan DPRD DKI akarta dalam setahun Rp 8 miliar.
Wow, Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD Jakarta Rp 173 Juta
Gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta mengalami peningkatan dari Rp 129 juta menjadi Rp 173.249.250 per bulan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.