PSI Minta Anies Baswedan Meniru Ahok Soal Tunjangan DPRD

PSI minta Gubernur Anies Baswedan agar meniru marahnya Ahok terkait usulan kenaikan anggaran Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPRD DKI Jakarta 2021.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya dalam sebuah acara festival budaya di Bogor. (Foto: Tagar/Adriana Adie via Getty Images)

Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengharapkan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan usulan kenaikan anggaran Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPRD DKI Jakarta 2021 yang mencapai Rp 800 miliar. PSI minta Anies agar meniru marahnya Ahok dalam isu serupa.

"PSI sudah menegaskan sikap untuk menolak anggaran RKT di rapat paripurna 27 November 2020. Pandemi Covid-19 membuat jutaan warga Jakarta mengalami penurunan pendapatan, potong gaji, dan bahkan sampai kehilangan pekerjaan," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 4 Desember 2020 lalu.

Menurut dia, pendapatan Pemprov DKI juga turun jauh, sehingga Anies terpaksa memotong gaji PNS sebesar 50 persen.

"Oleh karena itu, kami mohon Pak Anies tidak diam dan melakukan pembiaran terhadap persoalan ini," katanya.

Michael Victor SianiparKetua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar. (Foto: Tagar/Dok Tagar TV)

Menurut PSI, Gubernur adalah pemilik otoritas tertinggi untuk urusan anggaran di Pemprov DKI. 

"Jadi, nasib anggaran RKT ada di tangan Pak Anies. Pihak DPRD bisa mengusulkan anggaran macam-macam, tapi kalau gubernur tidak setuju, maka usulan tersebut akan kandas. Kami berharap Pak Anies berani bersikap menolak,” ucap Michael.

Jika memang untuk membela kepentingan rakyat Jakarta, kata dia, maka seharusnya seorang Gubernur tidak ada keraguan lagi dan rakyat pasti akan mendukung. 

"Jangan sampai urusan RKT ini Pak Anies cuci tangan," tambah Michael.

Michael menjelaskan, polemik anggaran antara DPRD dan Gubernur DKI Jakarta pernah terjadi beberapa kali sebelumnya.

Kata dia, pada awal 2015, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membuat DPRD marah dengan coretan "Pemahaman Nenek Lu!" untuk anggaran pokok pikiran (pokir) sebesar Rp 8,8 triliun.

Dia melanjutkan, pada akhir 2015, lagi-lagi Ahok bikin DPRD kesal karena menolak anggaran perjalanan dinas Rp 2 juta per orang. []

Berita terkait
Infografis: Besaran Gaji DPRD DKI Jakarta dan Berbagai Negara
Rencana kenaikan gaji DPRD DKI Jakarta 2021 apabila disetujui, nilainya adalah Rp 8,38 miliar setahun, Rp 700 juta sebulan, mengalahkan Australia.
Wow, Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD Jakarta Rp 173 Juta
Gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta mengalami peningkatan dari Rp 129 juta menjadi Rp 173.249.250 per bulan.
Pulsa Gratis DPRD Jakarta Rp 21 Juta Perbulan, Ini Kata PSI
Dalam RAPBD Jakarta terdapat angka tunjangan komunikasi pulsa gratis setiap anggota dewan yang dianggarkan sebesar Rp 21 juta lebih perbulan.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.