Calon-calon Presiden Filipina Bersaing Meraih Dukungan Publik

Para kandidat Presiden Filipina menggelar kampanye pada Selasa,3 Mei 2022, untuk menggalang lebih banyak dukungan
Wakil Presiden Filipina, Leni Robredo, calon presiden untuk pemilihan 2022, berkampanye di Kota San Fernando, Provinsi Pampanga, Filipina, 9 April 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Lisa Marie David)

TAGAR.id, Manila, Filipina - Para kandidat Presiden Filipina menggelar kampanye pada Selasa,3 Mei 2022, untuk menggalang lebih banyak dukungan, sebelum pemungutan suara berlangsung 9 Mei 2022. Persaingan antara Marcos dan Robredo semakin sengit.

Ferdinand Marcos Jr., putra diktator yang memerintah Filipina selama dua dekade, Ferdinand Marcos, unggul dalam jajak pendapat mengalahkan kandidat Leni Robredo menjelang pemungutan suara pada 9 Mei 2022 mendatang.

Kandidat berusia 64 tahun itu mengulangi pesan persatuannya di hadapan para pendukung di provinsi Iloilo tengah pada kampanye pertama sebelum serangkaian kampanye berakhir, Sabtu, 7 Mei 2022.

"Kami telah melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk menggalang dukungan melalui gerakan persatuan kami," kata Marcos.

Analis politik mengatakan Marcos terbantu oleh upaya hubungan masyarakat selama beberapa dekade untuk mengubah persepsi tentang keluarganya, bahkan ketika para kritikus menuduhnya mencoba menulis ulang sejarah.

"Mereka memiliki ... keuntungan dari menyusun narasi yang menarik, yang kita tahu mendistorsi fakta sejarah, tetapi entah bagaimana menarik banyak pemilih," kata pensiunan profesor ilmu politik Temario Rivera.

bongbongCapres Ferdinand Marcos Jr., putra diktator yang memerintah Filipina selama dua dekade, Ferdinand Marcos (Foto: dw.com/id)

1 Marcos masih ungguli jajak pendapat

Survei terbaru Pulse Asia yang dilakukan pada pertengahan April 2022, menunjukkan 56% dari 2.400 responden mendukung Marcos, 23% mendukung Robredo, 7% mendukung mantan petinju Manny Pacquiao, dan 4% lainnya mendukung Wali Kota Manila, Francisco Domagoso.

Salah satu yang menjadi keuntungan bagi Marcos adalah calon wakil presidennya, Sara Duterte-Carpio, yang menunggangi popularitas besar sang ayah, Presiden Rodrigo Duterte, yang pada Senin, 2 Mei 2022, menegaskan kembali bahwa dia tidak akan mendukung calon presiden manapun.

Saat kampanye Marcos pada hari Selasa, 3 Mei 2022, banyak pendukung yang meneriakkan "Duterte! Duterte!" sebelum dia berbicara.

Capres Filipina Leni RobredoCapres Filipina, Leni Robredo, menyapa para pendukungnya selama kampanye di kawasan bisnis Kota Pasig, pinggiran Kota Manila, Filipina, 20 Maret 2022. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

2 Beda Marcos dan Robredo

Marcos dan Robredo memiliki persaingan sengit. Meskipun Marcos memimpin, Robredo sukses mendulang banyak dukungan dalam kampanyenya, yang menurut beberapa analis mungkin tidak ditangkap oleh survei terbaru. Berkampanye di provinsi Negros Occidental, Robredo menjanjikan pemerintahan yang jujur dan transparan jika terpilih sebagai presiden.

Pada pekan lalu, Robredo menantang Marcos untuk berdebat, tetapi dia menolak, dan berdalih dia lebih suka berbicara langsung ke publik. Kritikus menuding Marcos menghindari debat untuk menutupi kelemahannya. Marcos juga diketahui sulit dijangkau para jurnalis, bahkan beberapa wartawan asing menyebut mereka mendapatkan penolakan untuk meliput kampanyenya.

"Semua tindakan pembatasan ini merusak pers yang kritis dan bebas di benteng demokrasi Asia dan telah memicu kekhawatiran tentang bagaimana media independen akan diperlakukan di bawah kemungkinan kepresidenan Marcos," kata Asosiasi Koresponden Asing Filipina dalam sebuah pernyataan. [ha/vlz (Reuters)]/dw.com/id. []

Pesta Pemilu 2022 di Filipina Dimulai Disebut Seperti Sirkus

Upaya Aktivis Filipina Menghalangi Ferdinand Marcos Jr Jadi Presiden

Putri Duterte Mungkin Ikut Bertarung di Pilpres Filipina 2022

Aktivis HAM Filipina Minta Putra Marcos Didiskualifikasi

Berita terkait
Pendukung Capres Filipina Robredo Gelar Kampanye Habis-habisan
Seorang pendukung menulis lagu kampanye soal Robredo, dan lagu itu telah diputar hampir 4 juta kali di Spotify
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya