Leni Robredo Jadi Pesaing Terkuat Ferdinand Marcos Jr. di Pilpres Filipina

Kini Robredo berharap mengulang kesuksesan yang sama pada pemilihan presiden (Pilpres) Filipina 9 Mei 2022 mendatang
Poster kampanye Leni Robredo (Foto: dw.com/id)

TAGAR.id, Manila,Filipina - Karir politik Leni Robredo baru seumur jagung ketika pada 2016 silam, dia mengalahkan Ferdinand Marcos Jr. untuk jabatan wakil presiden. Kini Robredo berharap mengulang kesuksesan yang sama pada pemilihan presiden (Pilpres) Filipina 9 Mei 2022 mendatang.

Sebagai satu-satunya kandidat perempuan dari 10 calon presiden Filipina, Leni Robredo adalah rintangan terakhir dan sekaligus terbesar bagi Ferdinand Marcos Jr. dalam misinya menguasai Istana Malacanang.

Namun berbeda dengan pemilihan wakil presiden 2016 silam, kali ini Robredo harus melangkahi perbedaan suara yang lebih besar untuk bisa menyusul rival politiknya itu. Marcos Jr. diunggulkan kuat di berbagai jajak pendapat untuk memenangkan pemilu kepresidenan pada 9 Mei.

Serangan bertubi-tubi dari Presiden Rodrigo Duterte, yang pernah menyebut Robredo sebagai perempuan "berotak kacau”, dan kampanye sengit media sosial oleh Marcos Jr. Turut menggerogoti lonjakan popularitas sang kandidat progresif.

Janjinya "mengalahkan gaya politik yang kuno dan busuk,” di sistem demokrasi yang dikuasai dinasti politik dan pengusaha, beresonansi dengan kelompok pro-demokrasi di Filipina. "Saya sering dianggap lemah karena saya seorang perempuan, tapi saya tidak pernah takut menghadapi tantangan,” kata Robredo, Februari silam

"Saya menawarkan kepemimpinan yang bisa dipercaya, kompeten, tekun dan bisa diandalkan. Anda tidak akan dibodohi, Anda tidak akan dirampok, Anda tidak akan ditinggalkan,” kata dia. "Di 2022 ini, pejuang terakhir masih akan merupakan seorang perempuan.”

Capres Filipina Leni RobredoCapres Filipina, Leni Robredo, menyapa para pendukungnya selama kampanye di kawasan bisnis Kota Pasig, pinggiran Kota Manila, Filipina, 20 Maret 2022. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

1 Tragedi mengarahkan karir politik

Selama masa kampanye, Robredo banyak mengandalkan keuletan pendukungnya untuk berkeliling dari pintu ke pintu menjaring pemilih. Strategi tersebut terbukti berhasil mencuatkan elektabilitasnya dari posisi buncit ke peringkat kedua dengan 23 persen, di bawah Marcos Jr. Yang mengumpulkan 52 persen suara, dalam survey teranyar Pulse Asia.

Gaya kampanye Robredo mengingatkan orang kepada gerakan rakyat menyukseskan pencalonan bekas Presiden Corazon Aquino pada 1986, yang mengarah pada kejatuhan diktatur Ferdinand Marcos.

Serupa Aquino yang kehilangan suaminya setelah dieksekusi mati oleh pemerintah pada 1983, Robredo juga mendasarkan karir politiknya pada tragedi pribadi. Jesse Robredo, bekas anggota kabinet bekas Presiden Beigno Aquino, meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat pada 2012.

Setelah Robredo dipilih sebagai wakil presiden 2016 silam, Marcos Jr. menghabiskan lima tahun di pengadilan untuk membatalkan kemenangan rivalnya itu.

Dia sendiri banyak mendulang simpati setelah menggunakan anggarannya yang kecil sebagai wapres untuk memberi bantuan sosial bagi warga miskin, membiayai program pemberdayaan perempuan atau membantu korban bencana alam.

wapres Filipina Leni RobredoWakil Presiden Filipina, Leni Robredo, calon presiden untuk pemilihan 2022, berkampanye di Kota San Fernando, Provinsi Pampanga, Filipina, 9 April 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Lisa Marie David)

2 Bergantung pada mobilisasi pemilih

Hubungannya dengan Presiden Duterte meregang sejak Robredo mengritik perang melawan narkoba yang dilancarkan pemerintah. Permusuhannya dengan Marcos Jr. juga semakin menguat ketika dia menolak usulannya memindahkan jenazah bekas diktatur Marcos ke taman makan pahlawan.

Sejumlah analis menilai Robredo tidak memiliki karakter sengit, seperti yang dituntut pemilih Filipina terhadap kandidat perempuan. Dia juga dikritik karena dinilai telat mendaftarkan pencalonan diri.

Marcos Jr. sebaliknya memperkuat pencalonannya dengan menjalin aliansi politik dengan klan Duterte, yakni dengan meminang putri tertua, Sara Duterte-Carpio, sebagai calon wakil presiden.

Satu-satunya peluang bagi Robredo sebabnya bergantung pada tingkat partisipasi yang tinggi di kalangan pemilih progresif di Filipina. Dia mengajak pendukungya untuk "menyambut semua orang” dalam menjaring pemilih baru.

"Masa depan negeri ini berada di tangan kita,” kata dia. [rzn/vlz (ap,afp)]/dw.com/id. []

Upaya Aktivis Filipina Menghalangi Ferdinand Marcos Jr Jadi Presiden

Ferdinand Marcos Junior Calonkan Diri Sebagai Presiden Filipina

Pendukung Capres Filipina Robredo Gelar Kampanye Habis-habisan

Pendukung Capres Filipina Robredo Gelar Kampanye Habis-habisan

Berita terkait
Trik-trik Kotor Mewarnai Hari-hari Terakhir Kampanye Pilpres Filipina
Pengamat menilai, dua kandidat utama yang diperkirakan meraih suara terbanyak -Ferdinand Marcos Jr dan Leni Robredo- terlibat dalam taktik curang
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.